Lihat ke Halaman Asli

Rully Novrianto

A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Rahasia Ilmiah di Balik Kecintaan Kita ke Hewan yang Imut dan Menggemaskan

Diperbarui: 18 Oktober 2024   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

instagram.com/immoodeng

Sudah ada banyak konten viral yang berisi video tentang hewan. Salah satunya adalah Moo Deng, anak kuda nil pygmy di kebun binatang Thailand yang menjadi viral karena semua orang gemas melihat kelucuannya.

Apa yang membuat Moo Deng dan anabul pada umumnya begitu memikat? Jawabannya cukup sederhana: kepala besar, mata besar, dan bentuk wajah yang bulat.

Bagaimana kalau Moo Deng dan anabul tubuhnya panjang, kurus, dan wajahnya lebih lancip? Well, bisa dipastikan dia tidak akan viral, malah mungkin bikin kita merinding.

Dalam tulisan ini, saya akan bahas alasan kenapa kita terobsesi dengan hewan yang lucu dan menggemaskan. Siap?

Kenapa Kita Suka yang Imut dan Menggemaskan

Kita semua tahu, Moo Deng punya daya tarik yang luar biasa berkat kepala dan matanya yang besar serta bentuk wajah yang bulat.

Hal ini sebenarnya berhubungan erat dengan cara otak kita bekerja. Bayi dari berbagai spesies, termasuk manusia, cenderung memiliki ciri-ciri yang sama: kepala besar, mata lebar, pipi bulat. Semua fitur ini memicu respons otomatis di otak kita.

Dari riset yang dilakukan oleh Marc Bornstein dari National Institute of Child Health and Human Development dan Catherine Alexander dari University of Oxford, ditemukan bahwa saat kita melihat wajah bayi, manusia atau hewan yang lucu, ada respons cepat di salah satu bagian otak yang disebut orbitofrontal cortex.

Bagian ini biasanya berkaitan dengan imbalan dan emosi. Tapi yang menarik, respons ini tidak muncul saat kita melihat wajah orang dewasa. Artinya, wajah bayi benar-benar bisa menarik perhatian kita dan membuat kita sulit untuk mengalihkan pandangan.

Insting Peduli yang Dipicu Oleh Kegemasan

Fitur wajah bayi, termasuk yang ada pada anabul dan Moo Deng, bisa memicu insting kepedulian dalam diri kita. Ini bukan hanya berlaku untuk manusia, tapi juga hewan. Makhluk dengan fitur "lucu" cenderung membuat kita ingin melindungi dan merawatnya. Kalau dipikir-pikir, ini masuk akal dari sudut pandang evolusi.

Bayi, baik itu manusia atau hewan, membutuhkan perhatian dan bantuan dari orang dewasa untuk bertahan hidup. Jika mereka tidak terlihat menarik atau menggemaskan, mungkin insting untuk merawat mereka tidak terlalu besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline