Lihat ke Halaman Asli

Rully Novrianto

A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Bahrain Nyenggol, Indonesia Bacok

Diperbarui: 15 Oktober 2024   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tangkapan layar Google Maps

Netizen Indonesia terkenal cepat tanggap, super kreatif, tapi kadang juga bisa kelewat reaktif. Apalagi kalau sudah menyangkut urusan sepak bola.

Baru-baru ini, ada cerita yang bikin geleng-geleng kepala: netizen Indonesia bukan cuma protes di media sosial, tapi juga "menyerang" Google Maps! Yuk, simak ceritanya.

Ketika Amarah Netizen Meluap, Google Maps Jadi Ajang Protes

Keputusan wasit Ahmed Al-Kaf yang dianggap merugikan Indonesia di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia membuat netizen nggak terima. Biasanya sih mereka meluapkan kekesalan dengan membombardir akun Twitter atau Instagram yang bersangkutan, tapi kali ini levelnya naik: situs web Asosiasi Sepakbola Bahrain sampai diretas!

Tapi nggak cuma itu. Netizen kita yang super kreatif dan nggak kehabisan akal ini juga menyerbu Google Maps di sekitar Bahrain National Stadium. Google Maps yang seharusnya jadi alat bantu navigasi, malah dipakai untuk meluapkan emosi.

Hasilnya? Di sekitar Bahrain National Stadium, spot-spot baru yang aneh-aneh bermunculan dengan nama-nama nyinyir seperti "AFC Mafia", "Mafia camp", "Tempat Mafia Laknat", dan nama-nama nyelekit lainnya.

Ada juga yang sampai memalsukan kondisi lalu lintas, seolah-olah jalan di sekitar stadion ditutup. Bahkan kabarnya, ada bisnis di sana turut diberi rating bintang satu di Google Maps. Bagaimana nggak bikin kita geleng-geleng kepala?

Ini bukan prank biasa, lho. Bayangin, orang yang nggak tahu apa-apa soal situasi ini bisa kebingungan mencari jalan gara-gara rekayasa ini.

Saat tulisan ini dibuat, saya coba buka Google Maps di area itu, benar-benar terlihat banyak titik dengan nama nyindir seperti "AFC Mafia" yang bikin saya ngakak.

Tapi di balik kelucuan itu, ada satu pertanyaan besar: ini kreatif atau sudah kelewatan?

Antara Kreatif dan Kebablasan

Sebagai pengguna internet, saya salut sama kreativitas netizen Indonesia. Di satu sisi, ini menunjukkan betapa cepatnya kita beradaptasi dengan teknologi. Mau protes? Nggak perlu demo di jalan, cukup "serang" secara digital. Tapi di sisi lain saya juga mikir, "Nggak kelewatan nih?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline