Lihat ke Halaman Asli

Rully Novrianto

A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Obsesi Berlebihan Orang Indonesia dengan Keju

Diperbarui: 6 Agustus 2024   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Klaus Nielsen: www.pexels.com

Bahan makanan yang satu ini memang punya daya tarik yang luar biasa. Hampir semua orang Indonesia suka keju, kecuali yang nggak doyan susu. Tapi ada satu hal yang bikin saya heran, kenapa sih keju harus ditambahkan ke hampir semua makanan, termasuk mi instan?

Mi Instan dengan Keju: Inovasi atau Overdosis?

Memang, menambahkan keju ke mi instan bukan barang baru lagi. Dulu, pertama kali saya lihat teman saya menambahkan keju ke mi instan, saya pikir dia bercanda. Ternyata nggak. Katanya, rasanya lebih "nendang."

Oke, saya coba deh. Dan rasanya memang jadi unik. Tapi apakah ini benar-benar perlu? Mi instan sendiri sudah punya rasa yang kuat karena MSG-nya, kenapa harus ditambahkan keju yang bikin rasanya jadi makin berat?

Keju di Setiap Makanan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Saya mulai sadar bahwa penambahan keju nggak cuma ada di mi instan. Ada ayam geprek dengan topping keju, es buah, bahkan bakso dengan isi keju. Sepertinya, keju sudah menjadi obsesi nasional. Kalau ada makanan tanpa keju, rasanya kurang "gaul" gitu.

Pelengkap atau Pengganggu?

Bukan berarti saya anti-keju, ya. Keju itu enak, dan saya pun suka. Tapi ada kalanya keju jadi pengganggu daripada pelengkap. Misalnya, es buah dengan parutan keju? Itu seperti mencampur dua dunia yang berbeda. Ada makanan yang memang lebih baik dibiarkan apa adanya, tanpa tambahan keju.

Keju itu luar biasa kalau dipasangkan dengan makanan yang tepat. Misalnya martabak dengan keju meleleh yang creamy, atau roti bakar dengan keju yang molor. Itu kombinasi yang pas. Tapi kalau keju ditambahkan ke makanan yang sudah kaya rasa, seperti bakso, malah jadi merusak rasa asli makanan itu.

Balik lagi ke mi instan. Apakah mi instan dengan keju benar-benar lebih enak? Jawabannya tergantung selera masing-masing. Ada yang suka, ada yang tidak. Tapi buat saya, mi instan dengan keju itu terlalu berat. Rasanya jadi nggak seimbang, dan lebih mirip makan keju dengan tambahan mi, bukan sebaliknya.

Inovasi Kuliner atau Sekadar Tren?

Apakah obsesi keju ini cuma tren sementara atau bakal bertahan lama? Sulit untuk dibilang. Tapi yang jelas, inovasi kuliner di Indonesia memang selalu berkembang. Mungkin suatu hari nanti, kita akan melihat lebih banyak kombinasi makanan yang lebih aneh lagi. Selama itu enak dan orang suka, kenapa nggak?

Keju dalam Budaya Makan Kita

Walaupun ada keju tradisional asli Indonesia seperti dangke, dadiah, dali ni horbo, dan senduro, keju mungkin bukan bahan makanan asli Indonesia. Tapi kehadirannya sudah mengubah banyak hal dalam budaya makan kita.

Dari camilan hingga makanan berat, keju telah menjadi penyedap yang digemari banyak orang. Namun, penting juga untuk tetap menghargai dan menikmati rasa asli dari makanan-makanan tradisional kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline