Saya punya seorang kawan yang memiliki hasrat menggebu-gebu untuk bisa main gitar. Agar wanita terkesan, kata dia. Tapi gempuran rasa malas dan frustrasi menghapal chord selalu dialaminya! Di sinilah saya menyarankan dia untuk mencoba menggunakan sebuah alat bernama Chord Buddy, alat bantu belajar gitar yang katanya bisa bikin kita langsung main lagu.
Apa sih Chord Buddy?
Chord Buddy pada dasarnya adalah kerangka plastik yang ditempelkan di fretboard gitar. Alat ini memiliki tombol berwarna yang menunjukkan penempatan jari untuk membentuk chord tertentu. Awalnya, teman saya pun skeptis. Bagaimana mungkin bisa langsung main gitar tanpa belajar chord? Bukankah inti bermain gitar adalah memahami dan menghafal bentuk chord?
Namun, rasa ingin tahu mengalahkan segalanya. Dia akhirnya membeli di sebuah online marketplace. Chord Buddy menyediakan empat chord dasar: G, C, D, dan Em. FYI, ini adalah chord-chord yang paling sering dipakai di banyak lagu. Contohnya "Green Day -- When I Come Around", "Cranberries -- Zombie", "Better Than Ezra -- Good", "Train -- Hey Soul Sister", "Adele -- Someone Like You", "Beatles -- Let It Be", dan masih banyak lagi lainnya.
Sensasi bermain gitar instan
Dengan penuh semangat, dia pun memasang Chord Buddy di gitar akustiknya. Benar saja! Dia langsung bisa menghasilkan suara chord yang selama ini dia merasa kesulitan dan membuat ujung jarinya sakit. "Rasanya seperti mimpi!", kata dia senangnya bukan main.
Selama beberapa hari pertama, dia asyik bereksperimen. Mencoba memetik pola strumming sederhana sambil berpindah-pindah antar keempat chord yang disediakan. Lagu "I'm Yours" milik Jason Mraz yang rencananya akan dipakai buat nembak gebetannya, menjadi lagu pertama yang dia pelajari berulang-ulang.
Chord Buddy berhasil menumbuhkan kepercayaan dirinya dan memotivasi untuk belajar gitar lebih jauh. Menurutnya, ada kepuasan tersendiri bisa memainkan lagu sederhana meski dengan bantuan alat.
Chord Buddy bukan jalan pintas
Namun, lambat laun keterbatasan Chord Buddy mulai terasa. Hanya empat chord yang tersedia membuat eksplorasi musik jadi terbatas. Apalagi, dia belum benar-benar paham logika di balik chord. Chord Buddy hanya memberi "shortcut" tanpa mengajarkan konsep dasar bermusik.
Dia ingin bisa memainkan lagu lain, apalagi lagu favorit yang lebih kompleks, mengharuskannya melepas ketergantungan pada Chord Buddy. Dia harus kembali berhadapan dengan diagram chord dan menghafal penempatan jari terasa melelahkan dan menyakitkan.
Kembali ke jalur belajar yang sesungguhnya
Akhirnya, dia memutuskan untuk mengucapkan selamat tinggal dari Chord Buddy. Dia mulai belajar chord-chord baru secara manual. Menonton video tutorial, menghafal posisi jari di fretboard, dan berlatih jadi rutinitas harian.
Prosesnya memang lambat dan melelahkan. Ia mengaku ujung jarinya sering sakit, dan rasa frustrasi pun kerap datang. Namun, ada kepuasan tersendiri ketika berhasil memainkan lagu baru tanpa bantuan Chord Buddy. Perjuangan menghafal chord terasa terbayar lunas!