Kira-kira gitulah yah untuk menggambarkan virus CORONA yang sejak januari sudah menghebohkan dunia karena terbukti sangat mematikan, dan sampai detik ini terus menebar terornya keseluruh belahan dunia.
Bahkan Arab Saudi saja berani menghentikan salah satu RUKUN ISLAM, yakni umroh dan mungkin saja haji (jika berlepanjangan), yang levelnya merupakan ibadah WAJIB JIKA MAMPU untuk dilakukan oleh ummat islam di seluruh dunia...kalau bicara event internasional, atau konser-konser musik sih jangan ditanya, sudah puluhan dibatalkan.
====
Setelah banyaknya kita yang menaggapi ke-hampir tiadaan masyarakat kita yang terkena Corona, karena virus tadi takluk dengan gaya konsumsi makanan kita yang sehari-hari memang terbiasa "jorok"; bayangkan saja setiap hari kita selalu jajan dari kecil ketoprak, bakso, gorengan, yang kesemuanya dipastikan bercampur dengan debu dan asap kendaraan di jalan, air pencuci alat makan yang cuma seember dan dipakai seharian selama berjualan, serta kebersihan gerobak/ display penjulan makanan yang entah jika dinilai Badan Kesehatan Dunia akan diberikan nilai minus mungkin.
Tapi, jika bicara kreatifitas berdasar kejadian terkini/kekinian, mungkin akan beda lagi hasilnya.
Kreatifitas memang tidak ada batasnya, saya sendiri di berbagai seminar dan kelas-kelas kreatif bahkan menggambarkan kreatifitas layaknya pohon, rumah, billboard, atau bahkan makanan yang sehari-hari kita jumpai. Tinggal kitanya saja, mampukah menangkap dan menjadikan hal tadi sebagai bahan untuk menciptakan sesuatu dari yang terlihat. Buktinya ? ya banyak, ratusan ilmuwan kita baik jaman dahulu maupun saat ini, berhasil menemukan teori ataupun hal-hal baru dari lingkungan disekitarnya. Benjamin Franklin di abad ke 18 si penumu listrik, yang idenya dari rembetan petir yang dialirkan melalui layangan, teori Archimides justru ditemukan dalam bak mandi saat beliau memasukkan badannya kedalam bak, dan lain-lain tentunya.
Dan yang paling cepat diadaptasi, rasanya ya dunia kreatifitas murni alias seni; baik lukis, desain, lagu, tulisan (puisi, cerpen, novel), iklan, bahkan film. Banyak hal yang sangat cepat teradaptasikan hal-hal keseharian kita yang sedang "hype" tidak lama langsung bisa kita dapati dalam bentuk gambar, cerita, maupun lagu.
Tidak terkecuali, Virus Corona tadi, yang dalam bahasa medisnya dikenal dengan kode SARS-COV-2 (Covid-19), dan membuat seluruh dunia khawatir dan berlomba-lomba untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
====
Lain halnya dengan pencipta lagu bernama Miswan Samudra yang dibantu DJ Theplex pada aransemen musiknya, ia menciptakan lagu berjudul Corona. Lagu dengan durasi 4 menit 4 detik ini dinyanyikan oleh Alvi Ananta, seorang pedangdut yang kemudian menjadi viral di media sosial.
Lagu corona ini bergenre dangdut koplo dan mengartikan "corona" menjadi 'Communitas Rondo Merana' yang terjemahnanya adalah komunitas janda merana. Di video musik ini sendiri memperlihatkan sang penyanyi sedang berjoget mengikuti irama musik pengantarnya, seperti layaknya lagu koplo yang biasa beredar.