Lihat ke Halaman Asli

Rully Moenandir

TV and Movie Worker

FSAI 2020, Hadirkan Film Karya Alumni Australia-Indonesia

Diperbarui: 3 Maret 2020   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FSAI 2020 (Australia Connect)

*sebelumnya mohon maaf, saya pikir tulisan ini sudah terposting sejak hari kamis tengah malam kemarin, ternyata saat bersamaan pemadaman listrik di jam yang sama, memutus proses upload tulisan ini. Dan parahnya baru saya sadari beberapa menit lalu ketika membuka blog saya, tulisan ini tidak ada dalam list artikel terpublish*

++++

Kamis malam kemarin adalah pertama kalinya lagi saya menghadiri Festival Film yang satu ini, setelah alpa di 3 tahun kebelakang karena selalu bentrok dengan jadwal keseharian. Alhamdulillah kali ini bisa hadir, bisa chit chat bareng teman-teman lama, dan menambah relasi juga tentu kalau sudah ada di sebuah acara yang "senafas" dengan pekerjaan.

====

FSAI (Festival Sinema Australia Indonesia) kali ini memang sudah dilaksanakan untuk yang ke-5 kalinya di Indonesia dan kini dilaksanakan di 6 kota besar, yakni Jakarta (14-16 Februari 2020), Surabaya (15 Februari 2020), Makassar (15 Februari 2020), Mataram (15-16 Februari), Bandung (21-22 Februari 2020), dan untuk pertama kalinya di Yogyakarta (28-29 Februari 2020).

FSAI di Jakarta akan digelar di CGV Grand Indonesia. Sedangkan Surabaya di CGV Marvell City, Makassar di CGV Panakkukang Square, Mataram di CGV Transmart Mataram, Bandung di CGV Paris Van Java, dan Yogyakarta di CGV Hartano Mall.

kolase poster film FSAI 2020 (cgv.id dan instagram @topendwedding)

Sebagai pembuka hari ini, film komedi romantis produksi Australia; "Top End Wedding", di putar di CGV Grand Indonesia.  Lumayan penasaran memang dengan film yang dirilis di Sundance tahun 2019  ini karena belum sempat nonton, padahal lumayan berderet penghargaan film yang sudah disabet, diantaranya The Sapphires bowed di Cannes dan Septembers of Shiraz di Toronto.

Film ini praktis mewakili Australia untuk dikenal masyarakat kita tentunya. Explorasi alam terutama di Australi Utara, suku aborogin yang masih memegang teguh adat istiadatnya, serta kehidupan modern peranakan aborigin, menjadi daya tarik utama, selain isi cerita film yang "bergelut" dengan kisah pernikahan 3 generasi yang dibalut bumbu-bumbu komedi cerdas dan masih ringan untuk membuat kita tersenyum atau bahkan terbahak.

Selain "Top End Wedding", FSAI 2020 kali juga menyajikan berbagai genre film yang beragam. Mulai dari film thriler psikologis bertajuk "Angel of Mine", serta film horor bertajuk "The Babadook", yang pasti akan disukai oleh penikmat film horor di Indonesia karena memiliki banyak kemiripan dengan film-film horor yang dibuat oleh sineas lokal.

Kemudian yang terakhir, sebuah film dokumenter fitur inovatif bertajuk, "2040" yang di setting tahun 2040 yang membedah segala persoalan lingkungan di dunia saat ini dan masa yang akan datang.

====

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline