Makanan khas palembang berbahan dasar tepung sagu yang diolah bersama ikan giling ini seringkali menjadi menu sarapan saya ketika selama hampir 7 tahun tinggal di Palembang. Penganan yang biasanya dijajakan mbok-mbok dengan pikulan mirip pedangang jamu di pulau Jawa ini, punya rasa khas dan menjadi penganan andalan saat ini untuk dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan yang datang ke Palembang.
Berhubung saya sekarang tinggal di Jakarta, jauuhhh sekali dari Palembang dan percaya kalau pempek palembang yang dikirim ke Jakarta rasanya tidak akan seenak makan langsung di warungnya, seringkali rasa kangen makan pempek itu muncul (selain bakso tentunya, yang juga jadi makanan favorit). Untungnya, di Jakarta ada banyak sekali warung/ restoran pempek yang mengusung nama pempek "asli" palembang...nah, kalau sudah gini gimana dong milihnya ?
====
Dia artikel lain, saya sudah beberapa kali memposting warung-warung pempek yang cukup dikenal seputaran Jabodetabek yang punya rasa yahud; disitu juga saya berkan sedikit penilaian pribadi saya yang lidahnya cukup "kenal dekat" dengan pempek sebagai sedikit acuan buat teman-teman disini yang ingin mencoba makan pempek di warung/ restoran tadi...coba dikorek-korek aja lagi yah tulisan-tulisan saya sebelumnya, atau ini sedikit link untuk mempermudah; pempek sriwijaya, pempek apy, pempek pak jenggot, pempek 161.
Nah, kali ini saya mau bercerita soal jalan-jalan kuliner saya ke restoran (kayaknya memang lebih cocok disebut restoran daripada warung) pempek CAWAN PUTIH, di bilangan Jl. Haji Agus Salim atau yang lebih dikenal dengan jalan Sabang-Jakarta.
Mungkin pada gak "ngeh" kalau restoran ini adalah milik Menteri Perhubungan RI era Presiden Joko Widodo, Budi Karya Sumadi yang dikelola oleh isterinya Endang Srie Haryatie. Budi yang memang asli "wong kito galo" ini, merintis restoran pempek bersama isterinya sebagai investasi masa tua dan berharap bisa diteruskan oleh anak-anaknya sejak awal.
Pria kelahiran Palembang 18 Desember 1956 ini menuntaskan pendidikan sarjana di jurusan Arsitektur di Universitas Gajah Mada pada tahun 1981, dan berkarir di bidang sipil ini memiliki sederet prestasi. Tidak heran, ketika ia membuka gerai pempek ini banyak orang tidak percaya dan menganggap pemilik restoran dengan nama tadi, adalah orang lain bukanlah sang menteri.
Belum lagi, ketika debutnya manggung mengusung nama "Elek Yo Band" sebagai pemain akustik gitar sekaligus vokalis, makin banyak orang terperangah karena perawakan beliau yang sangat tegas jika berada di lapangan, terlebih jika menilik kebijakan-kebijakan barunya setelah menjadi menteri kabinet.
====
Sekarang baru kita bahas soal restorannya yah...
Berada di jalan sabang, menjadikan restoran pempek ini begitu spesial. Jalan raya tepat di jantung ibukota ini sekarang menjadi jalan super sibuk, apalagi di jam makan siang, dan malam.