Lihat ke Halaman Asli

Rully Moenandir

TV and Movie Worker

Masjid Kalijodo, Wajah Baru di Sekitar RPTRA

Diperbarui: 8 Oktober 2017   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Sengaja saya mampir ke Masjid ini hari  ini...karena kemarin sore, sepulang dar aktifitas kena macet parah di  titik sebelum ini, dan setelah dilewati ternyata sedang apa peresmian (banyak sekali karangan bunga), namun karena waktu sholat masih jauh, saya rencanakan esok (hari ini) saya HARUS mampir untuk explore masjid ini....yang rasanya, merupakan bagian do'a  saya waktu itu.

Kita lanjut ya...

--------

Berawal dari explorasi peresmian RPTRA #Kalijodo yang heboh itu, yang kemudian saya explore... saya mempertanyakan, jika pengunjung sebanyak itu akan sholat, dimana coba?  mengingat kapasitas musholla yang ada hanya muat sekitar 10  orang...

Terucap do'a saya seketika...semoga pemerintahan DKI yang dipimpin Basuki Tjahaja Purnama saat itu, bisa mengakomodir pembangunan masjid disekitar  kalijodo...yahhhh, masa "malak" CSR -nya Sinarmas buat bikin taman serbaguna, gak bisa sekalian sama fasilitas pendukungnya sih?

Selang beberapa bulan, saya terkaget dengan spanduk diseberang RPTRA Kalijodo yang menyebutkan disitu akan dibangun masjid...ya, MASJID !!!  Yaaahhh... pokoknya tidak lama setelah peresmian Masjid Agung DKI Jakarta (Masjid KH Hasyim  Asy'ari) yang juga heboh karena dinilai bermasalah oleh kelompok  tertentu (albumnya juga bisa dilihat di link dibawah nanti yah...)

Dan ajaibnya, tidak lama setelah itu, masjid ini tanpa gembar-gembor diresmikan dibawah pemerintahan Djarot Saiful Hidayat,  dan saya pun Alhamdulillah menjadi bisa menjadi salah satu jamaah pertama yang melihat dan merasakan Masjid yang cukup Mewah dan Modern ini. Karena jelas, di Jl.  Pangeran Tubagus Angke ini butuh sekali masjid. 

Memang setelah lampu merah (Traffic Light) Jembatan Dua arah Daan Mogot, hanya ada 1 masjid, yang posisinya mepet sekali dengan jalan raya dan disampingnya hanya ada gang kecil yg hanya cukup dilewati 1 mobil.  Akhirnya, masjid ini sepi dari orang-orang yang ingin berhenti sholat yang setiap hari terkena macet di jam-jam  pulang kerja, walau sudah masuk waktu sholat Maghrib.Masjid  ini menurut panitia masjid yang saya temui, namun tidak mau disebutkan  namanya (saya sebutkan tadi ke beliau, obrolan kami akan saya naikkan ke  sosmed), masjid ini sanggup menampung 500an jamaah, dengan 150an jamaah  di ruang utama, dan sisanya di ruang serbaguna dan selasar masjid. Bisa  lebih lagi jika memanfaatkan taman dan sela2 ruang kosong lainnya.

Dokumentasi Pribadi

 Saya sendiri melihat, masjid ini kental dengan ornamen betawi dan sedikit sentuhan ornamen turki. CCTV dan monitor di ruang serbaguna (bawah)-pun sangat baik.  

Akses dari ruang wudhu, penempatan sendal, ruang pengurus masjid, sangat  baik. Terlebih di ruang utama tidak ada tiang, yang biasanya  mempersempit ruang sholat dan dipakai "nyender" jamaah (ini saya paling  gak suka, bikin keliatan kl org islam itu pemalesan, karena terlihat senengnya mencari tiang buat senderan...padahal jamaah lain duduk tegap, atau posisi khusyu  saat mendengarkan ceramah).

Dokumentasi Pribadi

Yang saya sayangkan cuma 1...walau  masjid ini di ruang utama menggunakan karpet sholat yang tebal mewah  (menurut pengurus masjid dibuat khusus untuk masjid ini), posisi masjid  yang dekat jalan raya yang aktif, rasanya karpet ini akan menjadi  perangkap debu yang sempurna. Karena biasanya, kalau masjid dekat jalan  raya, ruang utama berkarpet akan tertutup rapat, baik nantinya didalam  menggunakan kipas atau bahkan AC yang menjaga ruangan agar tidak panas dan berdebu.

Dokumentasi Pribadi

 Selebihnya, masjid ini sudah baik sekali. Rak-rak untuk buku, sajadah, dan Al  Qur'an, semua menjorok kedalam, sehingga ruang sholat tidak terganggu  sama sekali. Tempat parkir depan masjid juga sudah cukup, karena memang  masjid ini lebih sebagai masjid persinggahan, jikapun nantinya akan  membludak, ada selasar jalan pinggir kali yang sementara bisa dijadikan  tempat parkir, karena cukup dilalui 2 mobil berpapasan.

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Ah...senangnya memang melihat Jakarta sekarang....

Terima Kasih pak #Djarot

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline