Lihat ke Halaman Asli

BBM? Ehm!

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ribut2 soal kenaikan BBM - Bahan Bakar Minyak, bikin gue makin ribet. semakin banyak informasi yang didapat - dari samping kanan iri depan belakang, pada akhirnya malah bikin gue makin nggak peduli. satu2nya yang bikin gue nggak suka dari perdebatan kenaikan BBM ini adalah perilaku demonstran yang MERUSAK fasilitas umum. nggak sedikit pula yang melakukan tindakan kriminal lain: menjarah, menutup fasilitas umum seperti jalan tol, rel kereta api, bandara... please deh! ngaku mahasiswa, orang terpelajar, tapi sori2 aja ya, perilaku mereka tuh kampungan banget! kayak nggak pernah sekolah aja. kalau diliat dari KBBI - demonstrasi: pernyataann protes yang dilakukan secara massal. oke, sekarang demonstran mau protes ke mana dan tentang apa? ke DPR? ke pemerintah? ya udah, fokus aja ke sana! ngapain juga pake acara blokir jalan atau bandara? bakar2 ban di tengah jalan, bakar mobil polisi? OUT OF FOCUS!

balik lagi soal BBM, soal naik atau nggak, sini nggak gitu peduli. mungkin nggak sedikit yang baca ini trus nyinyir: berarti lo nggak peduli masyarakat miskin dong? numpang tanya, selama ini, situ peduli nggak sama nasib mereka? udah bantu apa ke mereka? gue juga nggak setuju dengan BLT - karena kemungkinan dikorupsi juga besar, dan gue denger2 BLT cuma jalaan 9 bulan pertama, abis itu nggak lanjut. gue lebih setuju kalau kenaikan itu buat memperbaiki fasilitas umum, kayak... TRANSPORTASI umum yang bener, nyaman, dan aman. kalau bagus, gue yakin banget kok akan banyaaaaak sekali orang yang menggunakan bus, kereta, angkot - lha wong nggak gitu aman, nyaman aja peminat transjakarta dan krl banyaknya ampun2???? semakin bener sistem transportasi umum, yakin deh, org akan dengan senang hati beralih ke kendaraan umum. jalanan jadi lebih lengang, nggak banyak orang menggunakan kendaraan pribadi, jalur distribusi barang lebih lancar, jadi harga barang nggak mesti melejit mampus gitu. ini analisis super-sederhana nan lugu gue aja yaaa....

balik ke orang miskin, gue merasa, sebagai golongan menengah, sudah seharusnya kita lebih aktif membantu orang2 miskin itu. rutin kasih sumbangan ke panti asuhan, jadi orangtua asuh untuk anak2 miskin, nyumbang ke rumah belajar, bantu tetangga yang kekurangan, dsb. dengan mempekerjakan 1 prt, dengan gaji layak tentu saja, minimal kita sudah membantu kehidupan mereka jadi lebih baik lagi. mereka bisa kirim ke keluarganya lebih banyak uang, jadi kehidupan mereka juga lebih baik.

mau ngeles? gimana mau bantu mereka, kita kan hidupnya juga pas2an? hm. selama masih bisa ngupi2 di mall seminggu minimal sekali, treatment di salon (skali treatment 100rb), punya BB, bisa internetan, ponsel lebih dari 2 (dengan pulsa masing2 minimal 50rb), punya tas branded, gue kok yakin banget kalau kita ini masih di golongan menengah yang bisa bantu orang lain. orang miskin bukan hanya jadi tanggung jawab negara, tapi tanggung jawab kita sebagai warga negara. well, yang lebih sederhana lagi: sebagai manusia dan makhluk sosial, sudah seharusnya kan kita peduli sama orang lain.

sebenernya yang harus didemo habis2an adalah perilaku para koruptor dan penegakan hukum yang tegas. mengutip twitter sudjiwo tejo: merusak fasilitas umum, dihukum penjara. merusak negara dengan korupsi? apa hukumannya?

gue bukan pendukung partai tertentu. gue enek ngeliat dagelan anggota dewan (tak) terhormat di gedung DPR. udah ah ngomel di siang2 ini.

-udah diposting juga di facebook-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline