Setiap pekerjaan adalah mulia, kecuali maling, koruptor dan pekerjaan lainnya yang merugikan orang lain. Salah satu pekerjaan yang mulia adalah guru. Istilah guru merujuk pada pendidik yang profesional yang tugasnya mendidik, mengajar, membimbing dan lainnya di sekolah. Guru juga memiliki nama lain atau penyebutan lain yaitu antara lain ustadz, master, pembimbing, tutor dan lain sebagainya. Istilah guru tidak hanya berlaku di sekolah saja, melainkan berlaku di tempat lain contohnya dalam keluarga, ada orang tua yang dimana mereka adalah guru atau pendidikan pertama bagi anaknya.
Semua orang sukses yang terlahir dari pendidikan tidak terlepas dari peran seorang guru. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang pekerjaannya mencerdaskan anak bangsa bagi masa depan. Pekerjaan guru tidaklah mudah, seorang guru harus memiliki kemampuan khusus yang sesuai pada bidangnya dan juga gaya komunikasi mengajar yang terampil agar muridnya memahami apa yang disampaikan oleh gurunya. Tentu saja, membuat orang lain mengerti tidaklah mudah karena pemikiran orang lain itu berbeda-beda. Ada yang yang cepat menangkapnya dan ada juga yang lambat.
Selain itu, guru juga dituntut untuk menjadi profesional sebagaimana ditulis dalam Undang-undang no 14 tahun 2015. Dalam menjalankan pekerjaannya, seorang guru harus berperilaku jujur dan memberikan pengajaran yang baik pada muridnya. Hal itulah yang membuat guru adalah pekerjaan yang mulia.
Perlu kita ketahui, jujur adalah salah satu dari sifat Rasul. Sifat-sifat Rasul terdiri dari empat sifat yaitu Shidiq (benar atau jujur), Amanah (terpercaya), Tabligh (menyampaikan), dan Fathanah (cerdas atau pintar). Keempat sifat tersebut harus dimiliki atau melekat pada diri seorang guru. Berikut adalah penjelasannya :
1. Shidiq (benar atau jujur)
Shidiq memiliki arti benar atau jujur. Maksudnya adalah apa yang diucapkan dan diperbuat sifatnya benar. Seorang guru harus memiliki sikap jujur pada dirinya. Baik dalam perbuatannya maupun penyampaian materinya. Guru yang memiliki sikap yang benar sesuai dengan ajaran agama dan kehidupan sehari-hari akan dijadikan sebagai contoh yang baik bagi muridnya. Selain sikap, penyampaian materi yang dilakukan oleh guru harus benar dan sesuai sehingga murid yang diajarkannya tidak berada dalam kesesatan dan tidak mudah dibodohi oleh orang lain. Apabila seorang guru menyampaikan materi yang salah dan sesat, maka akan mencemarkan nama baik dari guru dan dirinya.
2. Amanah (terpercaya)
Seorang guru harus dapat dipercaya, baik bagi muridnya, orang tua muridnya, maupun pihak sekolah yang lain. Untuk menjaga atau meningkatkan kepercayaannya, seorang guru harus jujur dan profesional pada pekerjaannya. Selain itu, guru juga harus berkomunikasi baik dengan muridnya agar proses belajar pembelajaran menjadi bergairah. Selain dengan muridnya, guru juga harus memiliki komunikasi yang baik dengan orang tua murid. Caranya adalah menyampaikan pendapat tentang perkembangan anaknya secara jujur dan tidak menyakiti hatinya.
3. Tabligh (menyampaikan)
Menyampaikan materi adalah salah satu tugas dari seorang guru. Seorang guru harus menyampaikan semua materi yang ada dan tidak ketinggalan satupun. Dalam penyampaian materi, guru harus menjelaskan dan memaparkan materi secara jelas dan perlahan sampai muridnya mengerti. Penyampaian materi dari bisa berupa ucapan saja maupun praktik yang membutuhkan alat bantu. Seorang guru seharusnya tidak terpaku pada materi yang diajarkannya saja, tetapi juga menambahkan informasi yang relevan. Contohnya mengaitkan materi dengan mencontohkan dengan kegiatan sehari-hari sehingga membuat murid lebih cepat paham.
4. Fathanah (cerdas atau pintar)