Lihat ke Halaman Asli

RuliYana

Mahasiswa Universitas Muhamnmadiyah

Pelestarian Kebudayaan melalui Parade Suku dan Etnis Indonesia dalam Rangka Memperingati Hari Sumpah Pemuda

Diperbarui: 7 Juni 2024   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam rangka memperingati hari lahirnya pancasila pemerintahan daerah istimewah yogyakarta menyelenggarakan parade seni dan budaya lintas suku dan etnis yang dilaksanakan pada Sabtu. 1 juni 2024 dan berlokasi di Jalan Malioboro.

Parade ini menampilkan keberagaman 9 suku dan 1 etnis Tionghoa yang mewakili seluruh daerah di indonesia dari sabang hingga merauke, diantaranya dari daerah D.I Yogyakarta, Sumatra Barat, Maluku, Sulawesi Barat, Bali, Jawa Barat, Kepulauan Riau, Papua Barat, dan Kalimantan Timur.

Dalam parade suku dan etnis ini setiap masing-masing daerah menampilkan ciri khas yang unik dan memiliki daya tarik tersendiri, rumah adat, baju adat dan tarian tradisional. Seperti yang di tampilkan oleh daerah istemewah yogyakarta yaitu baju adat kebayanya. Dalam arak-arak parade juga saerah Sumatra Barat menampilkan baju adat Batabue yang lekat dengan kemewahanya yang ditaburi oleh barang emas yang menjadi simbol kekayaan baju adat pengantin yaitu Koto Gadang turut di pamerkan pula, dan masih banyak penampilan dari daerah lain.

Yang mencuri perhatian saya yaitu ketika penampilan dari daerah Papua Barat yang menampilkan orang asli papua barat dengan pakian yang cukup mencuri perhatian, dengan membawa tombak yang menjadi senjata khas dan dengan menggunakan pakian yang menutupi bagian bawah tubuh saja, mengundang tepuk tangan dan antusias para pengunjung yang melihatnya. Dalam penampilanya juga daerah Papua Barat memberikan kesan yang ceria dan menggembirakan sehingga para pengunjung yang melihatnya pun turut kedalamnya.

Selain penampilan dari parade suku dan etnis, terlebih dahulu penampilan dari parade drumband Akademi Angkatan Udara (AAU), yang menjadi opening dan memukau pengunjung dengan kewibawaan dan keahliannya setelah itu disusul dengan penampilan Gita Dirgantara lalu penampilan dari Purna Paskibra

Adanya parade seni dan budaya lintas suku dan etnis ini membuat daerah-daerah di indonesia turut terangkat namnya sekali gus memperkenalkan kepada generasi muda akan keindahan suku dan atnis negaranya sendiri. Bangga melihat keberagaman yang ada di ngri sendiri semoga selalu terjaga dan terus terlestarikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline