Lihat ke Halaman Asli

Ruli Ajeng Kartini

Mahasiswa Akuntansi Sekolah Vokasi IPB

Covid-19 Membawa Kerugian? Sektor-Sektor ini Justru Meraup Keuntungan

Diperbarui: 17 Juli 2021   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak Covid-19 ke Ekonomi (Sumber : Tim Infografis Fuad Hasim - detikFinance)

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada Maret 2020 lalu telah mengubah banyak kebiasaan masyarakat Indonesia dalam hal bekerja, belajar, memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga berinteraksi. Tidak hanya berdampak pada kebiasaan masyarakat nya, pandemi Covid-19 ini juga berdampak pada perekonomian Indonesia. Meningkatnya angka Covid-19 terpaksa membuat pemerintah harus memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat beberapa sektor di Indonesia mengalami kerugian yang cukup signifikan. Akibatnya, tidak sedikit sektor ekonomi yang terpaksa gulung tikar karena tidak dapat bertahan di tengah pandemi virus Covid-19 ini.

Dibalik kehadiran pandemi virus Covid-19 yang banyak menimbulkan kerugian, ternyata ada beberapa sektor yang mendapatkan keuntungan yang signifikan selama Covid-19 ini.  Dilansir dari laman liputan6.com, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menuturkan tidak semua sektor industri dalam negeri terdampak akibat virus Covid-19. Sebab, di tengah kondisi pandemi saat ini masih ada beberapa sektor yang meraup keuntungan. "Mungkin ada tiga sektor yang mengalami booming dan lain yang diperkirakan bisa mendapatkan potensial atau manfaat dari Covid-19 ini adalah sektor jasa logistik, jasa telekomunikasi elektronik, makanan dan minuman," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI, di Jakarta.

Selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pemerintah menghimbau masyarakat agar tidak berkerumun dan berkegiatan di luar rumah. Keadaan ini membuat sebagian masyarakat beralih menggunakan e-commerce untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memanfaatkan jasa pengiriman barang dan logistik sebagai solusi di tengah keterbatasan saat ini. Mengutip dari data RedSeer tercatat adanya peningkatan penggunaan pelayanan e-commerce sebesar 69% yang berimbas pada kenaikan volume pengiriman barang. Penggunaan e-commerce yang melonjak tajam ini yang menyebabkan sektor logistik terus bertumbuh dan mengalami keuntungan di tengah pandemi virus Covid-19.

Covid-19 yang jumlah nya terus melonjak juga mengharuskan para perusahaan untuk memberlakukan aturan work from home (WFH) serta para guru, pelajar, dan mahasiswa menjalankan metode school from home (SFH). Kondisi seperti ini yang menjadikan sektor telekomunikasi elektronik sangat dibutuhkan karena sangat penting dalam menjembatani banyak hal seperti, berinteraksi, rapat, kegiatan belajar mengajar, maupun acara-acara seminar yang tentunya membutuhkan akses internet yang lebih banyak ketimbang biasanya. 

Dilansir dari laman dailysocial.id, kenaikan di sektor ini didominasi pada pemakaian platform online learning yaitu, tercatat Tri Indonesia mengalami kenaikan trafik pada platform Zenius (73%), Ruangguru (78%), dan Quipper (196%). Kemudian, mengutip dari laman goodnewsfromindonesia.id, Telkomsel juga mencatat kenaikan trafik data hingga 22,8%. Selain itu, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk juga mencatat adanya lonjakan penggunaan aplikasi berbasis pertemuan virtual dan layanan video streaming masing-masing 75% dan 13,8%. Naiknya kebutuhan akan penggunaan telekomunikasi elektronik juga menyebabkan naiknya pembelian internet selama penggunaan telekomunikasi elektronik tersebut, sehingga sektor tersebut sangat mengalami keuntungan di masa pandemi ini.

Sektor ketiga yang mendapatkan keuntungan yang signifikan adalah sektor makanan dan minuman. Dilansir dari laman kumparan.com Emil Satria Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian, mengatakan di Indonesia industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor dengan permintaan tertinggi selama pandemi. Selain itu, semenjak adanya pemberlakuan PSBB, sektor makanan dan minuman dituntut untuk memiliki layanan pesan-antar makanan. Hal ini membuat layanan jasa pengantar makanan dan minuman seperti Gojek dan Grab saat ini banyak digunakan oleh masyarakat.

Selain tiga sektor yang sudah disebutkan, masih ada sektor sektor lain yang meraup banyak keuntungan selama pandemi Covid-19 yaitu sektor alat medis. Melonjaknya Covid-19 secara tidak langsung membuat permintaan terhadap sektor alat medis  meningkat tajam, hal ini dibuktikan oleh banyaknya permintaan terhadap alat pelindung diri (APD), sarung tangan karet, dan masker. Mengutip dari laman liputan6.com, Kementerian Kesehatan, Engko Sosialine Magdalene, memaparkan adanya peningkatan jumlah produsen yang signifikan. 

Sebagai contoh, produksi masker meningkat sebesar 77%, APD 567%, dan hand sanitizer 186%. Sektor yang diuntungkan selanjutnya adalah sektor farmasi dan  fitofarmaka, dimana permintaan seperti obat-obatan herbal, sumplemen, dan vitamin meningkat tajam karena masyarakat gencar mengonsumsi multivitamin guna memenuhi kebutuhan nutrisi dan meningkatkan daya tahan tubuh agar tetap terjaga. Menurut penjelasan Menteri Perindustrian , Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam siaran pers nya beliau menyatakan adanya peningkatan terhadap sektor industri kimia, farmasi dan obat tradisional sebesar 8,45% terutama didukung peningkatan permintaan terhadap sabun, hand sanitizer dan disinfektan serta peningkatan produksi obat-obatan, multivitamin dan suplemen makanan.

Covid-19 yang melanda Indonesia tepat pada 2 Maret 2020 membuat sektor-sektor industri di Indonesia terdampak.  Selama pandemi ini banyak startup yang mengalami gulung tikar, tapi banyak juga yang masih bertahan di tengah pandemi ini. Tetapi dibalik penurunan pada beberapa sektor, justru terjadi peningkatan pada sektor lain. Daya saing dalam sektor-sektor yang menguntungkan seperti logistik, telekomunikasi elektronik, makanan dan minuman, kesehatan serta farmasi akan terus didorong agar dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui penerapan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang dilakukan oleh Menteri Perindustrian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline