Lihat ke Halaman Asli

Ruliah

Membaca adalah aktifitas jiwa, mengisi setiap kekosongan

Bunda, Jangan Paksa Mereka

Diperbarui: 13 Juni 2022   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siang lalu, saya mengikuti suatu Vestifal yang dihususkan untuk anak-anak usia 5-6 tahun di salah satu wahana rekreasi di kota, kebetulan anak saya juga menjadi peserta lomba dalam Vestifal tersebut. 

Suasana semakin siang semakin terik, acara tak kunjung dimulai. Suasana gerah dan hiruk pikuk mulai terasa. Anak-anak sepertinya sudah banyak yang jenuh serta bosan, baru beberapa menit kemudian opening ceremony baru dimulai.

Yang menarik anak-anak tetap menjadi diri mereka sendiri, meskipun diacara yang resmi dan banyaknya tamu undangan mereka tampak berlarian mengusir kejenuhan. 

Mereka tak bisa hanya duduk manis dan berdiam diri, apalagi mereka harus menjadi pendengar yang baik. Suatu hal yang sulit bagi mereka.

Diusia mereka saat ini terlihat sekali, jiwa ekplorasi perkembangan gerak dan imaginasi mereka. Semua tampak indah jika kita melihatnya sebagai sesuatu yang natural.

Ketika melihat hal yang baru, dengan mata yang penuh konsentrasi dan keinginan mereka yang kuat, seakan-akan jiwa keingintahuan mereka menarik begitu dalam, berlarian melihat setiap detail dari hal-hal yang mereka jumpai.

Bentuk eksplorasi mereka pun beragam, ada yang bereksplorasi dengan cara bertanya, meraba, bahkan menjadikan objek yang baru sebagai mainan baru. Ya itulah anak-anak.

Mereka memahami sesuatu yang baru dengan persepsi mereka, dari pengalaman dan sumber informasi Indra merekalah yang nantinya akan menjadi sumber pengetahuan. 

Kembali ke event. Saat parade, anak-anak juga terlihat sangat antusias mereka berjalan beriringan dengan membawa properti yang telah disediakan dari pendamping mereka menuju kelokasi lomba sesuai cabang mereka masing-masing.

Waktu sudah menjukan pukul 10.00 WIB, rombongan kami memutuskan untuk istirahat sejenak sambil memakan bekal yang kami bawa, anak-anak sepertinya sudah sangat lapar. Dan merekapun makan dengan sangat lahap.

Sekitar 15 menit setelah kami istirahat, kami pun melanjutkan mencari area lomba. Mereka senangnya minta ampun, tak ada lelah. Berlarian kesana kemari, seolah-olah mereka memiliki stok cadangan energi yang melimpah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline