Lihat ke Halaman Asli

rulanwar 1969

Pengawas sekolah di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Penerapan Disiplin Positif pada Satuan Pendidikan

Diperbarui: 5 Oktober 2023   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Praktik penerapan disiplin di satuan pendidikan selama ini cenderung memaksa. Bagi merEka yang tidak disiplin kemudian dijatuhi hukuman. Hukuman pun seringkali bermakna kekerasan atau fisik.  Penegakan disiplin seperti ini, seringkali memunculkan disiplin semu. Disiplin hanya dalam jangka pendek, karena peserta didik tunduk pada tata tertib itu lebih karena takut dihukum. Bahkan bukan tidak mungkin memuncukan dendam baik kepada yang menghukum ataupun kepada yuniornya.

Maka, diperlukan pendekatan baru dalam menanamkan disiplin. Pendekatan yang lebih humanis. Pendekatan yang menghindari adanya kekErasan dan hukuman fisik, tetapi lebih dengan cara merefleksi kesalahan, menghargai, membangun logika dan memotivasi. Penanaman disipin ini yang berbasis pada kesadaran dan tanggungawab. Disiplin yang tertanam melalui cara ini akan berdampak jangka panjang.

Untuk mengimplementasikan disiplin positif pada satuan pendidikan tentu memerlukan tahapan -- tahapan. Apalagi ini merupakan hal yang relative baru bagi kita, yang selama ini cebderung melakukan penagakan disiplin  dengan hukuman. Ada empat tahapan dalam mengembangkan disiplin positif di satuan pendidikan, yaitu

Kesatu, pengkondisian. Tujuan pada tahap ini adalah mengkondisikan agar seluruh stakeholder sekolah memahami manfaat disiplin positif dan perlunya kita meninggalkan cara-cara lama dalam penegakan disiplin. Aktifitas yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah sosialisasi gerakan disiplin positif, sosialisasi mekanisme implementasi disiplin positif di satuan pendidikan, membangun komitmen bersama  dalam bentuk penandatanganan pakta integritas dan melakukan pemetaan masalah.

Kedua, konsolidasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan daya dukung pelaksanaan disiplin positif di satuan pendidikan. Aktifitas yang dapat dilakukan adalah deklarasi gerakan disiplin positif, menyusun mekanisme penanganan, pelatihan substantif dalam penerapan disiplin positif dan lokakarya bagi orang tua. Lokakarya ini bertujuan membangun kesamaan langkah dan pandangan terhadap penegakan disiplin untuk anak. Selain dengan orang tua, lokakarya juga harus menghadirkan masyarakat di sekitar sekolah agar mereka juga bisa melakukan social control untuk peserta didik.

Ketiga, implementasi. Kegiatan pada tahapan ini adalah melaksanakan kesepakatan -- kesepakatan bersama serta praktik implementasi disiplin positif melalui pembinaan terhadap peserta didik oleh pendidik maupun tenaga kependidikan dengan saling menghargai dan tanpa hukuman. Penerapan disiplin positif ini dilakukan secara menyeluruh dan diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran.

Tahap keempat, keberlanjutan. Penerapan disiplin positif ini bukan untuk satu atau dau tahun, tetapi berkelanjutan. Agar ini bisa dilakukan dalam jangka panjang, maka sekolah dapat melakukan pertemuan kelas, pertemuan evaluasi dan refleksi maupun penilaian pencapaian. Refleksi ini juga harus melibatkan seluruh stakeholder sekolah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline