Lihat ke Halaman Asli

Ingin Dihargai Mulai dari Sini

Diperbarui: 26 Juli 2023   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Setiap orang yang membicarakan diri kita terkadang tidak mengerti-mengerti amat dengan apa yang mereka katakan, coba sesekali anda melakukan eksperimen terhadap orang-orang yang sedang membicarakan anda dengan menyuruh mereka mengulangi apa yang mereka katakan niscaya pasti mereka tidak akan dapat mengulangi apa yang mereka katakan..

Karena memang mulut jauh lebih cepat mengeluarkan Kata-kata bahkan sebelum otak mengolahnya, itu mengapa seseorang yang banyak bicara sering di ibaratkan tong kosong nyaring bunyinya, soalnya memang kebanyakan orang bodoh itu adalah seorang yang terlalu banyak bicara...

Kenapa saya bilang begitu

Sial ketika saat sedang berbicara terlalu intens dan sering terkadang kita tidak akan memperhatikan hal-hal sekitar kita sehingga banyak sesuatu yang terlewat, yang padahal bisa saja sesuatu tersebut penting buat kita.

Seperti orang yang terlalu doyan mengobrol di bandara saya dapat pastikan dirinya jauh lebih mungkin mengalami ketinggalan pesawat ketimbang seseorang yang jarang bicara..

Bicara itu it's okay jika waktu sekaligus tempatnya tepat

Saran saya lebih sering memperhatikan ketimbang banyak bicara dikarenakan kamu akan terlihat lebih di mata seseorang yang memperhatikan dan ada untungnya juga sedikit berbicara dikarenakan sekali kamu berbicara orang akan menganggap ucapanmu powerful ketimbang orang yang banyak bicara dan stigma orang yang banyak bicara dengan orang yang sedikit berbicara akan sangat berbeda..

Tetapi kamu tetap bisa banyak bicara hanya saja di tempat yang tepat seperti saat presentasi saat itu hobi mu dalam berbicara di keluarkan semua ataupun ketika sedang meyakinkan calon pembeli di sana saatnya kamu beraksi

Jadi berbicara itu ada seninya sehingga kamu tetap tidak kelihatan rendah dan jangan asal berbicara dikarenakan jika kamu tidak ingin di nilai murah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline