Lihat ke Halaman Asli

Disaat HIV/AIDS Merambah Rumah Tangga

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Beberapa hari yang lalu disebuah media tertulis bahwa kasus HIV/AIDS pada Ibu Rumah Tangga (IRT) naik secara tajam 150%. Tentunya hal ini harus segera disikapi dengan serius oleh semua pemangku kebijakan terutama Kementerian Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS serta jejaringnya.

Kasus HIV/AIDS di Indonesia saat ini 26.483 (Laporan Kemenkes 2000-Juni 2011) yang didominasi kaum Pria (72,3%) dan Wanita (27,4%), sedangkan cara penularan HIV/AIDS tertinggi melalui Heterosex (54,8%), IDU (36,2%), LSL (2,9%), Perinatal (2,8%), transfusi darah (0,2%) dan tak diketahui (3,0%).

Apabila dilihat dari kelompok umur ternyata umur muda produktif masih mendominasi yaitu, 20-29th (46,4%), 30-39th (31,5%) dan umur 40-49th (9,8%). Kelompok umur ini merupakan kelompok manusia produktif yang nantinya menopang perekonomian keluarga, dan apabila kita prediksi kedepan orang-orang ini akan menurun daya produksinya seiring dengan perkembangan penyakitnya, dimana disaat jumlah virus meningkat akan dibarengi dengan penyakit-penyakit oportunitis atau lebih dikenal dengan masa AIDS, yaitu disaat daya tahan tubuh digerogoti oleh virus HIV maka beberapa penyakit akan timbul (AIDS).

Jika hal ini menimpa para IRT, maka sudah dapat dibayangkan disaat IRT hamil maka bayinya pun akan ikut tertular dengan virus HIV. Artinya, jika bayi lahir sudah tertular HIV maka besar kemungkinan akan terjadi loss generations.

Perlu diketahii bahwa Virus HIV ditularkan melalui cairan vagina, seperma dan cairan darah;  Sedangkan media penularnya bisa melalui jarum suntik yang telah tertular virus HIV, jarum Tatto, jarum Tindik, pisau cukur dll. Bayi bisa tertular oleh ibu dengan HIV pada saat dikandung, pada saat dilahirkan dan pada saat disusui. Heterosex menular bisa melalui hubungan kelamin yang sering berganti-ganti pasangan baik melalui vaginal, anal maupun oral.

HIV/AIDS dapat dicegah dengan setia pada pasangannya, atau sama sekali tidak melakukan hubungan sex, sex dengan selalu memakai pengaman dan jauhi narkoba suntik.

Apabila Anda merasa berada dalam kelompok beresiko, segera periksakan diri ke Klinik VCT/PITC  terdekat, dengan tujuan agar dapat sedini mungkin diketahui; Jika hasilnya negatif, segera hindari perilaku beresiko, dan jika positif segera akses layanan-layanan yang tersedia di Klinik VCT/PITC baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit terdekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline