Lihat ke Halaman Asli

R Iman

Penulis picisan

Gaza

Diperbarui: 12 Februari 2023   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit masih memayungimu
ketika gemuruh peluru hendak luruh di depanmu
Kau masih menyungging senyum
membisikkan selintas kata yang tak berupa huruf atau fonem
mungkin sebuah simbol atau entah apa namanya

Denting seperti melodi menyayat hati
hendak memainkan tembang lawas nan mencekam
di gersang kesucian
nada-nada tinggi yang memekakkan
memutus setiap ujaran mengiba

doa-doamu berhamburan
ketika timpuh genangan darah

Selaksa tanya kami
apa? mengapa? dan ungkapan keputusasaan

taklama lalu sirna
dan bocah-bocah riang
bergerombol
ratusan
jutaan

Kutajamkan pandang dari kejauhan
mengernyitkan jidat
memangku heran nan berkelindan
sayangnya aku tak paham

Karena hanya seru
dan desing peluru
makin mendekati
punggung-punggung kami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline