A. Prosedur Pelaporan Hasil Asesmen
Pelaporan merupakan kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian atau asesmen tentang tingkat pencapaian perkembangan anak baik secara psikis maupun fisik yang di lakukan secara berkala oleh pendidik (Permendikbud No 146, 2014).
Pelaporan merupakan kegiatan menyampaikan dan mengkomunikasikan hasil hasil asesmen guru tentang pencapaian aspek perkembangan anak yang akan disampaikan kepada orang tua, anak didik, dan administrasi di lembaga pendidikan anak usia dini (Hapidin, 2019).
Etika pelaporan, Pelaporan berupa deskripsi pertumbuhan fisik dan perkembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak di lengkapi dengan lampiran hasil portpfolio. Laporan perkembangan anak didik dibuat secara tertulis oleh guru. Penyampaian laporan dilakukan secara tatap muka sehingga dimungkinkan adanya hubungan dan informasi timbal balik antara pihak lembaga dengan orang tua. Dalam pelaksanaan kegiatan ini hendaknya kerahasiaan data atau informasi dijaga, artinya bahwa data atau informasi tentang anak didik hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan orang tua anak didik yang bersangkutan (Suminah, E, dkk, 2015).
Untuk lebih memahami tentang pelaporan hasil asesmen perkembangan anak pembahasan akan diuraikan dalam beberapa bagian, meliputi : 1. Pengertian pelaporan asesmen, 2. Tujuan pelaporan asesmen, 3. Ruang lingkup pelaporan asesmen, 4. Manfaat pelaporan asesmen.
- Pengertian Pelaporan Asesmen
Asesmen atau penilaian yang telah dilakukan tidak akan banyak manfaatnya jika tidak ada pelaporan. Tanpa laporan maka hasil penilaian hanya akan dipahami oleh si penilai saja. Dengan adanya pelaporan maka hasil penilaian akan dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak terkait untuk mempelajari dan dapat mereka gunakan sebagai dasar pengambilan keputusan (Waseso, I, dkk, 2010).
Pelaporan hasil penilaian juga merupakan wujud pertanggungjawaban akademik seorang guru. Prinsip utama diadakannya pelaporan adalah harus mengungkapkan dan menggambarkan keseluruhan perkembangan (kemajuan) belajar yang dicapai seorang anak (Waseso, I, dkk, 2010).
Secara singkat pelaporan hasil penilaian dapat didefinisikan sebagai hasil penilaian yang meliputi perencanaan awal, pelaksanaan, penggalian data dan informasi, pengolahan dan penyajian data sampai kesimpulan yang disampaikan secara tertulis oleh evaluator kepada pihak-pihak lain yang membutuhkan (Waseso, I, dkk, 2010)
- Tujuan Pelaporan Asesmen
Pelaporan penilaian perkembangan anak bertujuan untuk membantu guru merencanakan pembelajaran selanjutnya yang sesuai dengan perkembangan anak, memberikan informasi kepada orang tua tentang kemajuan anak serta mendukung kelancaran program guru dan orang tua (Fridani, L, dkk, 2014).
- Ruang Lingkup Pelaporan Asesmen
Pelaporan perkembangan dilakukan untuk mengomunikasikan hasil aesemen perkembangan anak kepada pihak terkiat yang berkepentingan. Agar pelaporan perkembangan sesuai dengan apa yang diharapkan, menurut Fridani, L, dkk, (2014) perlu diperhatikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berikut ini merupakan ruang lingkup pelaporan penilaian perkembangan, adalah sebagai berikut :
- Siapa yang akan menerima laporan penilaian perkembangan ?
- Apa isi yang harus dimuat dalam laporan penilaian perkembangan?
- Bagaimna bentuk pelaporan penilaian perkembangan (lisan, tulisan, atau bentuk lainnya) ?
- Bagaimna format pelaporan penilaian perkembangan yang digunakan ?
- Bagaimna membantu pengguna menginterpretasi dan menggunakan laporan penilaian perkembangan ?
- Bagaimana jadwal pelaporan penilaian perkembangan ?
- Manfaat Pelaporan Asesmen
- Diagnosis kemajuan perkembangan anak
- Prediksi masa depan anak
- Seleksi dan sertifikasi.
- Umpan balik kegiatan pembelajaran dan kurikulum sekolah.
B. Bentuk Pelaporan
Laporan disampaikan dalam bentuk narasi, hasil rangkuman perkembangan anak didik sebagai dampak dari proses belajar selama satu semester. Dalam menyusun ulasan (deskripsi) ditulis dengan kalimat yang efektif/ tidak terlalu rumit dan obyektif sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tua atau bagi yang berkepentingan terhadap laporan perkembangan anak didik. Laporan yang ditulis guru hendaklah dalam kalimat positif, jelas, mudah dipahami, serta menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar (Suminah, E, dkk, 2015). Bentuk pelaporan penilaian di laporkan dalam bentuk :
- Laporan Tertulis
Hapidin (2019) menyatakan laporan hasil penilaian yang disampaikan bersumber dari data yang dikumpulkan melalui portofolio, yang berisikan tentang:
- Sampel hasil guntingan, gambar, cetakan, dan tulisan
- Jurnal harian anak
- Coretan gambar (sketsa) sederhana hasil kerja
- Foto anak sedang beraktivitas
- Foto hasil display anak
- Rekaman kaset dan video
- Hasil cetak dari komputer
- Pengamatan terstruktur (pengamatan yang sudah dirancang)
- Penilaian unjuk kerja (dalam bentuk narasi dan contreng)
- Rekaman anekdot
- Rekaman koleksi data
- Sertifikat anak (penghargaan)
- Catatan dari keluarga
- Laporan Secara Lisan
Laporan ini disampaikan secara berkala maupun sewaktu-waktu bila diperlukan dan dilaksanakan dengan cara konsultasi antara guru dengan orang tua.
Pada waktu menyerahkan laporan hasil asesmen berupa laporan naratif deskritif sebaiknya guru menyertakan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan seperti : lembar kerja anak, kumpulan portofolio, catatan anekdot dan hasil ceklis observasi. Laporan naratif (laporan ringkas) adalah salah satu laporan yang digunakan untuk mengomunikasikan kemajuan perkembangan dan belajar anak kepada orang tua. Dengan menggunakan hasil dari observasi, lembar kerja anak, dan kumpulan portofolia anak, guru dapat menyampaikan informasi sehingga orang tua dapat memahami dan mengetahui kemajuan perkembangan dan belajar anak (Horm-Wingerd, 1992; Krechevsky, 1991; Miesels, 1993).
- Tata cara dalam penulisan laporan (Suminah, E, dkk, 2015) :
- Menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dengan kalimat positif dan santun
- Memberikan informasi tentang tingkat pencapaian dan perkembangan hasil belajar anak secara nyata (bersumber pada data autentik, tidak mengada-ada)
- Isi laporan menggambarkan kemajuan perkembangan anak yang telah mencapai BSH dan BSB di setiap indikator pada kompetensi dasar program pengembangan
- Memberikan rekomendasi yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kemampuan anak yang indikator perkembangannya masih dalam BB dan MB
- Laporan bersifat personal (individual) yang menggambarkan perilaku khusus anak di kelas.
C. Pengumpulan Data Hasil Asesmen
Pengumpulan data hasil asesmen dilakukan dengan 2 cara yaitu melalui observasi dan portofolio.
- Pengumpulan Data Dengan Observasi
Penyampaian hasil asesmen sebagai istilah meliputi semua metode yang biasanya dipakai untuk mengetahui kinerja anak didik, sendirian atau kelompok. Asesmen sendiri adalah suatu proses mengumpulkan data dan bukti terjadinya perkembangan diri dan kemajuan belajar anak dalam kegiatan kesehariannya di TK. Pengumpulan datanya menggunakan instrument asesmen, dalam bentuk metode atau prosedur apapun, formal atau informal untuk menghasilkan informasi sebagai bukti kemajuan perkembangan dan belajarnya. Lazim nya teknik yang dipakai ialah teknik observasi dengan menggunakan catatan anekdot dan ceklis, teknik portofolio (Waseso, I, dkk, 2010).
Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan tema yang ditetapkan. Pada RPPH tersebut telah ditentukan juga rancangan penilaian yang akan dilakuakn. Dalam RPPH tersebut memuat indicator pencapaian pekembangan yang akan dijadikan instrument penilaian (Suminah, E. dkk, 2015). . Untuk lebih memperjelas pemahaman, mari kita coba buat ilustrasi rencana asesmen berdasarkan hasil karya anak sebagai berikut :
https://www.operatorsekolah.com/2016/09/contoh-format-catatan-hasil-karya-siswa-paud-tk.html
Selain data naratif hasil observasi diatas, ada juga asesmen melalui observasi dengan ceklis.
https://www.paud.id/format-skala-capaian-perkembangan-paud/
Berdasarkan tabel rubrik penilaian tersebut, akan memudahkan guru memberikan penilaian BSB, BSH, MB, ataupun BB. Masing-masing tingkat pencapaian hasil asesmen terlihat perbedaan, sehingga perbedaan kriteria tersebut dapat dijadikan sebagai acuan ketika melihat perilaku yang muncul pada masing-masing anak.
2. Pengumpulan Data Dengan Portofolio
Pengumpulan data portfolio biasanya dilakukan melalui pemberian serangkaian tugas pada anak sesuai dengan kegiatan bermain dan tugas yang disisipkan dalam permainan tersebut. Cara penataan yang paling logis bagi sebuah portofolio yang akan digunakan untuk menentukan kemajuan anak didik secara individual, ialah dengan membuat suatu bagian-bagian portofolio itu untuk menilai setiap tujuan program pokok, seperti aspek perkembangan anak (Waseso, I dkk 2010). Contoh portopolio anak dibawah ini.
https://slidetodoc.com/penilaian-dan-pelaporan-tumbuh-kembang-anak-usia-dini/
D. Pengolahan Data Asesmen
Pengolahan data asesmen pada dasarnya diarahkan pada upaya menganalisis sasaran objek asesmen berdasarkan data yang sudah terkumpul. Pendidik berusaha mengolah deskripsi data yang sudah digambarkan (Hapidin, 2019). Semua data/informasi tentang anak yang telah terkumpul di dalam portofolio perlu diolah untuk dianalisis. Lakukan pengolahan secara berkala.Pengolahan bulanan perlu dilakukan agar guru dapat melakukan penilaian bulanan. Hasil pengolahan bulanan dijadikan acuan untuk melakukan penilaian semester (Suminah, E dkk 2015).
Suminah, E dkk (2015) mengemukakan langkah-langkah dalam mengolah data sebagai berikut :
- Seluruh catatan skala capaian perkembangan harian disatukan berdasarkan indikator dari KD yang sama. Walaupun dalam format ceklis (V) harian indikatornya memuat tema dan materi, untuk dimasukkan ke dalam penilaian bulanan cukup melihat indikator dari KD yang tercantum dalam format penilaian perkembangan umum. Apabila dalam indikator yang sama dalam satu KD terdapat perbedaan capaian, capaian perkembangan yang tertinggi dijadikan capaian akhir.
- Semua kemampuan anak dianalisis untuk mengetahui capaian kemampuan anak, apakah anak tersebut berada pada kemampuan BB, MB, BSH, atau BSB. Missal nya kemampuan Aisyah membaca doa sebelum dan sesudah makan adalah :BB, BB, BB, MB; maka Aisyah mengarah pada kemampuan MB.
- Untuk memudahkan menentukan kemampuan anak sebaiknya guru merujuk pada rubrik penilaian.
- Kumpulkan semua data anak yang diperoleh dati ceklist, catatan anekdot, dan hasil karya untuk diolah.
https://www.berkassekolah.com/2018/08/contoh-catatan-anekdot-usia-5-6-tahun.html
Kompilasi hasil penilaian data.
Semua data yang telah diolah dapat dikumpulkan ke dalam satu format sehingga mudah untuk dibaca hasil dari capaian kemampuan anak pada tiap kompetensi dasar. Berikut adalah contoh kompilasi data satu orang anak:
https://www.paud.id/contoh-portofolio-paud-dalam-penilaian/
E. Laporan Hasil Asesmen
Pada bagian akhir ini, mari kita ingat kembali pola pelaporan hasil asesmen. Anda masih mengingatnya bukan? Pola pelaporan hasil asesmen harus sesuai dengan pengumpulan data hasil asesmen yang telah dilakukan sebelumnya selama periode waktu yang telah ditentukan. Pola pelaporan hasil asesmen perkembangan anak, anda seharusnya dapat membaca dan memahaminya dalam pedoman penilaian perkembangan anak dalam kurikulum 2013 PAUD (Permendikbud 146 tahun 2014).
Coba perhatikan pola atau alur penjelasan berikut:
Prosedur Pelaksanaan Penilaian Perkembangan Anak
- Peganglah kompilasi data anak yang merupakan input utama dalam menuliskan laporan.
- Apabila simpulan akhir adalah BSH dan BSB, masukkanlah indikator-indikatornya ke dalam teks laporan dalam bahasa narasi yang dapat dipahami orang tua. Ini merupakan kekuatan dan kompetensi anak.
- Apabila simpulan akhir adalah BB dan MB, masukkanlah indikator-indikatornya ke dalam teks laporan, dalam bahasa narasi yang dapat dipahami orang tua. Ini merupakan rekomendasi bagi anak.
Berikan pengantar pada bagian/ paragraf PENDAHULUAN. Tuliskan hal-hal umum tentang anak, misalnya kehadiran, kesukaan dan kepribadian anak.
Tuliskan 6 program pengembangan (nilai agama & moral, fisik motorik, sosial emosional, bahasa, kognitif dan seni). Dalam tiap program pengembangan masukkan Kompetensi Dasar yang telah dituliskan. Jangan lupa tulis pula indikator-indikator yang muncul dari Kompetensi Dasar tersebut. Apabila ada fakta-fakta dari catatan anekdot atau hasil karya, masukkanlah untuk membuktikan kompetensi anak tersebut.
Jika ada foto yang dapat menggambarkan kemampuan anak dapat dilampirkan di bagian atau paragraf yang sesuai dengan aspek yang dilaporkan.
Sebagai bagian akhir dari penjelasan ini, mari kita simak sedikit contoh laporan akhir yang sudah diberikan panduannya dalam panduan penilaian di kurikulum 2013 PAUD berikut ini.
PENDAHULUAN