Lihat ke Halaman Asli

Rufman I. Akbar

Dosen di Tangerang Selatan

Sekilas Sejarah Batik Nusantara

Diperbarui: 2 Oktober 2024   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sejarah Batik di Nusantara

Masih dalam rangka hari batik nasional, tulisan ini sekedar mengingatkan perkembangan batik di nusantara

Batik adalah salah satu warisan budaya Nusantara yang telah dikenal di seluruh dunia dan diakui oleh UNESCO sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia sejak tahun 2009. Seni menghias kain dengan teknik batik telah ada di Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu, dengan sejarah panjang yang mencakup berbagai periode dan pengaruh budaya. Batik tidak hanya sekadar produk tekstil, tetapi juga sarat akan nilai-nilai budaya, filosofi, dan tradisi. Berikut adalah paparan tentang sejarah batik di Nusantara, dari masa awal hingga perkembangannya di era modern.

1. Asal Usul Batik di Nusantara

Sejarah batik di Nusantara diperkirakan sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno di Jawa, sekitar abad ke-6 hingga ke-7 Masehi. Namun, bukti tertulis mengenai batik baru ditemukan pada naskah yang berasal dari zaman Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Pada masa ini, batik masih berupa lukisan kain yang digunakan oleh kalangan kerajaan dan kaum bangsawan sebagai simbol status sosial.

Proses pembuatan batik yang kompleks dan memerlukan ketelitian tinggi menjadikan batik sebagai barang yang mewah dan eksklusif, hanya bisa dimiliki oleh kalangan tertentu. Teknik membatik diyakini berkembang pesat di lingkungan keraton di Jawa, seperti Keraton Yogyakarta dan Surakarta, di mana motif-motif batik disusun dengan aturan yang ketat dan penuh makna filosofis. Motif-motif tertentu, seperti motif Parang dan Kawung, bahkan hanya boleh digunakan oleh keluarga kerajaan.

2. Pengaruh Budaya Asing terhadap Batik

Seiring dengan masuknya pengaruh budaya asing seperti India, Tiongkok, dan Arab melalui jalur perdagangan, seni batik di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Pengaruh ini terlihat dari motif-motif yang terinspirasi dari kebudayaan asing, seperti motif Buketan dan Lokcan yang terinspirasi dari motif bunga khas Tiongkok dan India. Penggunaan warna-warna cerah yang dipengaruhi oleh budaya Tiongkok juga mulai banyak dijumpai pada batik-batik pesisir, seperti di Pekalongan, Lasem, dan Cirebon.

Pada masa penjajahan Belanda, batik juga mulai dikenal oleh bangsa Eropa. Para nyonya Belanda yang tinggal di Hindia Belanda (sebutan Indonesia kala itu) turut serta mengembangkan batik dengan menciptakan motif-motif baru yang dikenal sebagai Batik Belanda. Motif-motif ini memiliki ciri khas berupa gambar bunga-bunga Eropa, binatang, dan bahkan cerita-cerita dari mitologi Eropa.

3. Perkembangan Batik di Masa Kolonial

Pada masa kolonial, batik mulai mengalami perkembangan di luar keraton dan digunakan oleh masyarakat umum. Penggunaan batik tidak lagi terbatas pada kalangan bangsawan, tetapi juga dipakai oleh rakyat biasa sebagai busana sehari-hari. Batik yang awalnya hanya menggunakan warna alami dari tumbuh-tumbuhan seperti indigo dan soga, pada masa ini mulai menggunakan pewarna kimia yang didatangkan dari Eropa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline