Lihat ke Halaman Asli

Surat kepada Waktu

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada waktu..

Yang tak akan mungkin bisa kuputar kembali

Hai ..bagaimana kabarmu?? Pasti dirimu sedang dalam keadaan baik,,.stagnan,.,cool seperti biasa..,meskii banyak orang yang mengumpatmu.. haha. Iya.,aku juga mau complain terhadap dirimu,.kenapa liburan ini begitu cepat waktu? Apakah kau mempercepatkannya untukku? Untukku yang selalu menunggu hari masuk datang/? Atau untukku yang selalu menunggu senja yang indah itu mampir barang sejenak ke kedaiku? Haha.,konyol sekali waktu.. hmm.. kenapa juga ya.,dirimu kadang jadi pembongkar rahasia paling ampuh. Bahkan banyak orang yang bilang“tunggu saja waktunya, pasti akan kebongkar semua..” haha.,segitunya,.,sepertinya mantra saktimu untuk membongkar rahasia manusia memang tiada duanya. Makanya sang pencipta pun rela bersumpah demimu.

Ah, begitu spesialnya dirimu itu. Bahkan para pujangga hm maksudku ribuan pujangga mungkin rela menghabiskan penanya demi membunuhmu.. eh.,kog mereka tega sekali ya.. ingin membunuhmu. Namun sepertinya tidak selalu pujangga yang seperti itu. Aku pun kadang ingin membunuhmu juga. Bila kau berbentuk, aku akan menarik urat di lehermu agar kau tidak seperti selalu membuntutiku dan membayangiku dengan kecemasan. Eits! Sepertinya bagian ini aku yang lebay ya.. haha.. okelah.,intinya,,.hmm maaf deh.. terkadang aku ingin membunuhmu. Karena bagiku menunggu itu sangat lama dan hal yang membosankan. Akupun tidak suka menunggu karena itu berarti berhadapan denganmu. Ya, berhadapan denganmu itu mimpi burukku. Namun tidak selamanya. Hanya terjadi di saat dan waktu tertentu. Oke, aku tidak sepenuhnya membencimu kog. Tidak sepenuhnya.

Tapi apa pedulimu? Kau diciptakan Tuhan untuk bersuasana netral. Entah itu banyak yang mengolok2mu atau mengataimu. Kau tetap saja dalam kondisi yang selalu sama. Stay cool di tempat, dan tak pernah ingkar pada perintah Tuhan untuk memutar terus tubuhmu, memutar waktu, demi nasib manusia.

Okelah waktu,.,hanya itu kesan dan complain yang ingin kukatakan padamu. Toh juga kau tidak peduli… haha.. biar.. biar kata-kata ini menguap saja. Aku hanya ingin melampiaskan kerinduanku pada waktu. Hehe.. gimana yaa.. kadang aku rindu.,tapikadang aku benci..nano nano deh.. rame rasanya !

Waktu..

bolehkan aku membunuhmu?

Karena terkadang.,

rasa rinduku pada bulan dan malam menguap

karena mu waktu..

Salam,

Orang yang sedang menunggu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline