Mengonsumsi gula sering dikaitkan dengan risiko timbulnya berbagai macam penyakit.
Mengonsumsi gula secara berlebihan oleh para ahli kesehatan dikaitkan dengan obesitas dan penyakit kronis lainnya seperti diabetes melitus.
Bahaya mengonsumsi gula yang berlebihan antara lain dapat menyebabkan obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan penuaan dini.
Mengonsumsi gula terutama yang mengandung fruktosa, seperti jus atau soda, dapat menyebabkan resistensi hormon leptin yang menyebabkan tubuh akan selalu merasa lapar.
Rasa lapar mendorong seseorang untuk terus makan. Itulah yang menyebabkan obesitas.
Namun itu tidak berarti gula tidak diperbolehkan sama sekali untuk dikonsumsi. Dalam jumlah tertentu gula diperlukan tubuh untuk membangkitkan energi.
Jika kekurangan gula, tubuh bahkan tidak dapat berfungsi dengan baik. Sebagai contoh, otak adalah salah satu bagian tubuh yang membutuhkan gula. Tanpa gula, maka otak tidak dapat bekerja dengan normal.
Gula juga bermanfaat untuk membangun dan mempertahankan massa otot.
Gula yang dikonsumsi juga akan disimpan dalam tubuh dalam bentuk asam lemak, dan asam amino. Sehingga pada saatnya kedua bentuk tersebut akan dipecah menjadi energi.
Ketika gula diperlukan supaya tubuh tidak lemas, akan tetapi jika kebablasan maka itu akan membahayakan.
Oleh karenanya Kementerian Kesehatan RI menetapkan rumus untuk pengonsumsian gula ini yaitu 4 sendok makan, atau setara dengan 50 gram per harinya.