Lihat ke Halaman Asli

Rudy W

dibuang sayang

Hasil Penelitian, Minum Anggur Merah Dapat Mengurangi Risiko Katarak

Diperbarui: 5 April 2021   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggur merah (kesehatan.kontan.co.id)


Selain membahayakan, namun minum anggur atau wine juga memiliki sejumlah manfaat tertentu bagi kesehatan.

Jika Islam mengharamkan minuman beralkohol itu karena efeknya yang memabukkan. Dunia medis menyebutkan minum wine dalam jumlah tertentu ada manfaatnya. 

Namun sebelum mengonsumsinya, komunikasi kan dahulu dengan dokter Anda.

Minum Minol (Minuman Beralkohol) di akhir pekan setelah bekerja seminggu dilakukan sejumlah orang untuk melepas penat. Sejumlah penelitian menyebutkan ternyata Minol ini bermanfaat bagi tubuh bahkan dapat meningkatkan umur panjang.

Hellosehat.com menyebutkan manfaat dari minum Minol ini antara lain wine dapat menjaga kesehatan mata, mencegah flu dan masuk angin, meningkatkan fungsi otak, menjaga kesehatan gigi dan mulut, kesehatan ginjal, wine itu kaya akan zat besi, menurunkan risiko Alzheimer dan Parkinson, dan baik untuk jantung.

Namun dibalik kabar baik itu, hellosehat juga memperingatkan bahwa tanggungjawab adalah kunci untuk memperoleh manfaat itu. Pedoman yang baik untuk itu bagi wanita adalah satu gelas per hari, sedangkan untuk pria dua gelas per hari.

Di luar dari pedoman itu, pengonsumsian Minol akan membahayakan kesehatan.

Hellosehat menyebutkan satu gelas anggur merah mempunyai kandungan lebih tinggi berupa zeaxanthin, lutein, magnesium, dan zat besi daripada anggur putih.

Kesemua senyawa itu dapat mengurangi resiko katarak atau degenerasi makula. Degenerasi makula adalah penyebab kebutaan pada orang di atas usia 50 tahun.

Khusus red wine yang dapat mengurangi risiko katarak seperti yang disebutkan hellosehat itu, ternyata cocok dengan studi yang dilakukan belum lama ini.

The Guardian melaporkan sebanyak 492.551 orang dipelajari riwayat medis dan gaya hidup nya selama beberapa dekade oleh akademisi dari Rumah Sakit Mata Moorfields dan Institut Oftalmologi University College, keduanya di London, Inggris.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline