Lihat ke Halaman Asli

Rudy W

dibuang sayang

2 April 1595, Cornelis de Houtman, Orang Belanda Pertama yang Tiba di Nusantara

Diperbarui: 4 April 2021   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cornelis de Houtman (bombastis.com)


Ada apa dengan tanggal 2 April dalam sejarah?

Bukan April mop. Tapi tanggal 2 April 1595 tercatat menjadi titik sejarah dimana armada dagang Belanda menjejakkan kaki untuk pertama kalinya di Nusantara.

Dan itulah, awal mulanya Belanda menjadi kolonialis di Nusantara. Belanda menjajah Indonesia selama 3,5 abad atau 350 tahun lamanya (sampai kemerdekaan tahun 1945).

Dalam buku yang berjudul "Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 dari Emporium sampai Emporium" sejarawan Sartono Kartodirdjo menulis armada pertama yang tiba di Nusantara dan dipimpin oleh Cornelis de Houtman adalah sebanyak empat kapal.

Itulah sebabnya mengapa Cornelis de Houtman disebut-sebut sebagai orang Belanda pertama yang tiba di Nusantara yang dalam perjalanannya kemudian menjadi bangsa penjajah.

Tujuan asal Belanda ke Nusantara itu adalah untuk mencari rempah-rempah, dimana pada saat itu rempah-rempah menjadi komoditas yang krusial di Eropa. Bahkan lada hitam di Eropa saat itu senilai dengan harga emas.

Tepatnya, de Houtman tiba untuk pertama kalinya di Nusantara ini adalah di wilayah Banten. Banten saat itu merupakan pusat perdagangan terbesar di Nusantara. 

Akan tetapi ketika mendarat untuk pertama kalinya di Banten pada 2 April 1595 itu rombongan de Houtman ditolak penduduk setempat karena mereka dinilai kurang ajar dan tidak menghormati adat setempat.

Mereka balik lagi ke negaranya.

Namun setahun berikutnya armada Belanda datang lagi ke Banten pada 27 Juni 1596. Kali ini mereka berhasil membuat sejumlah kontrak dagang.

Dari perolehan kontrak itu, lama-lama Belanda mulai ketagihan dan tidak puas. Mereka ingin memonopoli perdagangan itu. Ketika berhasil menjalin kontrak dagang, terjadi konflik antara Belanda dengan para pedagang lainnya dari Eropa (Portugis), dan Asia (Cina dan India).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline