Proses realisasi sang putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, membeli klub sepakbola Bali United, maka menurut saya itu menjadi sesuatu nilai yang positif.
Dengan terlibatnya "sang pangeran" ini di olahraga, khususnya bola sepak, setidaknya hal itu bakal menggairahkan persepakbolaan tanah air.
Omongan Kaesang di Twitternya langsung menarik perhatian para pecinta bola. Kaesang menggelar voting kepada para followernya, meminta saran, apakah pria kelahiran Solo, 25 Desember 1994 (26), dalam keterlibatannya di sepakbola, apakah harus menjadi pemain atau membeli klub?
Hasilnya?
Ternyata mayoritas responden menginginkan Kaesang membeli klub (74 persen), sedangkan yang menginginkannya menjadi pesepakbola sebesar 26 persen.
Tak disangka, empat hari kemudian, Kaesang menindaklanjuti keinginan para pengikutnya itu. Kaesang mengaku dia bakal memenuhi keinginan para pengikutnya, membeli klub.
Dapat ditebak, jika Bali United FC lah yang dituju Kaesang untuk dimilikinya. Netizen sempat melihat unggahan Kaesang sedang berjabat tangan dengan tokoh penting klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, itu.
Bukan sembarangan, ternyata tokoh yang dimaksud adalah Pieter Tanuri, sang pemilik Bali United.
Seiring dengan rencananya itu, diketahui jika Kaesang sering saling balas cuitan dengan akun Twitter PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, badan usaha yang mendanai Bali United FC.
Seperti diketahui, Bali United menjual sahamnya di lantai bursa. Banyak yang memprediksi jika Kaesang akan membeli saham Bali, atau setidaknya bekerjasama sebagai sponsor.
Sebagai salah satu syarat digelarnya kembali kompetisi Liga, kepolisian sudah memberikan ijin keramaian untuk digelarnya turnamen pra-musim yang dimulai pada pertengahan Maret mendatang.