Sangat jarang, kisah cinta antara dua insan yang berbeda negara menjalin cinta dan dituangkan dalam sebuah buku, isinya sungguh mengharukan.
Seperti diketahui Indonesia sempat mengklaim jika Republik Demokratik Timor Leste (dahulu Timor Timur) sebagai propinsi nya yang ke 27.
Dua lusin tahun, dari 1975 hingga 1999, negara kita menjajah Bumi Lorosae. Banyak konflik yang terjadi, banyak korban jiwa dan penderitaan lainnya yang dialami rakyat Timor Timur. Konflik menyebabkan mereka miskin dan penyakit merajalela.
Namun di tengah-tengah kemelut tersebut muncul sinar dari kisah cinta yang sungguh mengharukan antara wanita Timor Leste dengan pria Indonesia.
Ternyata cinta tak kenal dengan permusuhan atau kebencian antar dua bangsa. Bertempat di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta Barat, Jakarta (31/8/2015) lalu, diadakan launching buku berjudul "Vittoria Helena's Brown Box". Karya Eurfasia Vierra (EV) yang berdarah Timor Leste dan Les D. Soeriapoetra (Dodi) dari Indonesia.
Rosliana Silalahi yang hadir dalam acara tersebut sebagai pembahas mengamini yang membedakan kisah cinta dalam buku tersebut dengan kisah asmara lainnya adalah latar belakangnya yang berisikan penuh kebencian, keganasan, dan kekerasan.
"Saat ada kisah asmara antara dua insan yang berbeda latar belakang, tentunya sangat menarik," kata Rosliana. EV dan Dodi mewakili dua tokoh dalam novel itu, yaitu Helena dan Andrea.
Berkaitan dengan "bulan cinta" sekarang ini, Vittoria Helena seorang wanita Timor Timur mengalami pahit getirnya konflik politik di tanahnya terpanah panah asmara dengan Andrea , seorang pria Indonesia, yang berprofesi sebagai seorang wartawan. Dan meliput apa yang terjadi di NKRI.
Eurfasia Vierra mengakui jika buku tersebut adalah buku pertamanya yang terbit dengan latar belakang konflik politik antara Indonesia dengan Timor Timur.
Ide untuk membuat buku tersebut konon muncul ketika sang penulis duduk di dapur kecilnya di negara Ratu Elizabeth, di London, Inggris.
Eurfasia sendiri sempat mengalami sendiri peristiwa-peristiwa nyata keluarganya di Timor Timur pada tahun 1999.