Perseteruan antara dua sesama rumpun Melayu Indonesia dan Malaysia seperti api dalam sekam.
Dalam satu keluarga, ada orangtua, dan anak-anak. Kedua anak itu tidaklah heran jika saling bersaing, atau saling membenci satu sama lain.
Begitulah seperti dua bersaudara yang sering bertengkar kendati ada beberapa persamaan, karena masalah sepele maupun masalah besar.
Mayoritas agama di Malaysia dan Indonesia sama-sama Muslim. Mereka pun sama-sama memiliki wilayah di Kalimantan.
Pada yang terbaru, seorang warga Malaysia telah menghina dan mempelesetkan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dengan mengubah syairnya, yang kurang ajar dan membuat kuping panas. Dalam akun YouTube MY Asean.
Siapa yang bakal tidak tersinggung dengan cara-cara seperti itu, apa pun itu maksudnya.
Perseteruan dengan Malaysia sudah dimulai sejak era kepemimpinan Presiden RI pertama Ir Soekarno.
"Ganyang Malaysia!" Ini kalimat populer yang digaungkan Soekarno kala itu.
Kemerdekaan Malaysia (pada waktu itu namanya Malaya) pada tahun 1957 dari Inggris dianggap Soekarno tidak sesuai dengan cita-cita KAA (Konferensi Asia Afrika) tahun 1955. Soekarno memandang Malaya sebagai sebuah proyek imperialisme Inggris di Asia Tenggara.
Soekarno lantas mencanangkan apa yang disebut dengan Dwikora atau Dwi Komando Rakyat. Dengan berapi-api Soekarno memerintahkan untuk mendukung perlawanan rakyat Malaya, Brunei, Sabah, Sarawak, dan Singapura untuk membubarkan negara Malaysia.
Soekarno pun lantas mengirimkan sejumlah milisi ke Sabah dan Sarawak untuk melakukan sabotase.