Setelah mengalami penundaan beberapa kali, akhirnya Jokowi juga jadi menggunakan haknya sebagai Presiden mengadakan reshuffle kabinet.
Apa yang diprediksi oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebelum resmi diumumkan, ternyata menjadi kenyataan. Pada Senin (21/12/2020) Ketua PKB Faisol Riza mengakui sudah mendengar desas-desus bakal ada enam menteri yang bakal di reshuffle Jokowi.
Yang jelas dua kursi kosong yang ditinggalkan menteri lama yang dinantikan kepastiannya siapa yang bakal menggantikan Menteri KKP Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Julian P Batubara, yang keduanya terjerat kasus korupsi.
Dan kenyataannya memang benar, pada Selasa (22/12/202) bertempat di Istana Merdeka Jakarta, Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin secara resmi mengumumkan dan mengangkat enam menteri baru.
Dua yang pasti posisi KKP digantikan oleh Sakti Wahyu Trenggono, yang selama ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (hingga Desember 2020). Sebelumnya dia juga Bendahara PAN periode 2009-2013.
Sedangkan Walikota Surabaya Tri Rismaharini seolah memenuhi harapan publik, diangkat dan dipercaya sebagai Menteri Sosial. Satu dekade sudah (2019-2020) beliau menjadi orang nomor satu di Surabaya.
Sandiaga Uno menjadi orang ketiga yang paling disorot, pasalnya beliau termasuk sebagai orang kaya di Indonesia. Kekayaannya berdasarkan LHKPN yang dilaporkan ke KPK tahun 2018 adalah sebesar Rp 5 triliun.
Berapa gaji nya nanti sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif? "Hanya seujung kuku". Koq mau? Salah satu media online berseloroh.
Media itu juga memerinci. Dari tanah, rumah, kendaraan bergerak, bangunan, apartemen baik di dalam maupun luar negeri milik Sandiaga Uno.
Setelah terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu Sandiaga Uno lantas melepaskan jabatannya karena dia akan mengikuti kontestasi Pilpres 2019.
Budi Gunadi Sadikin disorot lantaran dia tidak memiliki latar belakang pendidikannya di bidang kesehatan. Selama ini pria kelahiran Bogor, Mei 1964 itu dikenal sebagai "bankir". Disebut demikian karena jebolan ITB (Institut Teknologi Bandung) itu sudah banyak makan makan asam garam di dunia perbankan.