UEA (Uni Emirat Arab) menjadi negara pertama di masa bencana Covid-19 ini yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Tak pelak "pengkhianatan" ini mendapatkan kecaman dari Palestina sendiri dan negara-negara Arab lainnya.
Namun kecaman bukannya mereda, malah semakin angot. Pasalnya, pengkhianatan UEA tadi malah bukannya satu-satunya. Bahrain, Sudan, dan Maroko menyusul kemudian membuka pintu bagi Yahudi.
Sudah sampai di situ saja?
Jawabannya belum. Jerusalem Post serta media Israel lainnya melaporkan jika Israel bakal mendapatkan lagi dua teman tambahan, yaitu Indonesia dan Oman.
Mereka menyebutkan jika Indonesia dan Oman sudah memberikan lampu hijau untuk menjadi teman Yahudi.
Apa benar?
Beranikah Jokowi, kendati lantas mendapatkan resiko ancaman dikecam, menciptakan sejarah, sebagai presiden pertama RI yang memutuskan membuka pintu persahabatan dengan negara Timur Tengah itu?
Ada beberapa keuntungan yang dapat dinikmati Indonesia. Yang utama darinya Indonesia dapat berperan sebagai mediator antara Palestina dan Israel yang tidak pernah akur sepanjang sejarah.
Indonesia sama dengan Palestina sebagai negara Islam yang sejatinya sangat mendukung upaya-upaya merdekanya bangsa "Filistin" itu.
Di dalam Alkitab, Palestina disebutkan dengan "Filistin". Di dalam Kitab Ibrani, Israel menyebutkan jika Filistin itu merupakan bangsa yang paling misterius.
Para arkeolog Israel melakukan penelitian jika orang-orang Filistin itu berasal dari Pulau Kreta, di wilayah Yunani sekarang ini. Mereka berdatangan ke dan menjadi "satu RT" dengan Israel pada sekitar abad ke 12 Sebelum Masehi.