Lihat ke Halaman Asli

Rudy W

dibuang sayang

Minol Bukan Saja di Barat, di Indonesia Bahkan Menjadi Suatu Kebanggaan dan Kebersamaan

Diperbarui: 25 November 2020   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minuman tradisional (historia.id)


Dapat dimengerti jika Islam mengajarkan umatnya untuk tidak mengonsumsi minuman yang beralkohol. Dalam dunia medis pun penggunaan minuman beralkohol ini diwanti-wanti jika ingin dipergunakan untuk mengambil manfaatnya, maka sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter.

Umumnya jika mendengar minuman beralkohol maka biasanya teringat akan kebiasaan orang Barat yang gemar minum bir.

Di Jerman ada festival yang digelar setiap bulan Oktober setiap tahunnya, namanya Oktoberfest.

Dengan mengenakan pakaian tradisional Jerman, acara utama festival ini adalah minum bir. Para pengunjung yang datang ke festival ini bukan saja dari dalam negeri Jerman saja, sekitar 6 juta orang lainnya juga datang dari luar Jerman.

RUU Minol yang diusulkan fraksi PPP, PKS, dan Gerindra itu bahkan kini sudah masuk ke Baleg (Badan Legislatif). Bukhori Yusuf dari PKS mengemukakan alasannya mengapa dia mengusulkan RUU Minol tersebut.

Melihat data WHO 2011, ada sekitar 2,3 juta orang di seluruh dunia yang meninggal karena pengonsumsian alkohol ini, sedangkan di Indonesia menurutnya 14 juta dari 60 juta usia muda menenggak Minol.

"Itulah sebabnya saya usulkan," katanya.

Islam dan Barat yang saling berhubungan. Pemain bola Frank Ribery menolak untuk minum bir ketika rekan-rekannya merayakan sukacita kemenangan Bayern Munchen juara. Seperti diketahui, Frank Ribery adalah mantan pemain klub Bundesliga ini.

Hal tersebut dikatakan pemain asal Perancis itu yang memutuskan untuk memeluk agama Islam setelah dia menikah dengan isterinya.

Bukan saja di budaya Barat, di berbagai daerah di Indonesia juga dikenal adanya minuman tradisional Minol, di antaranya adalah sopi, bobo, saguer, cap tikus, balo, arak, dan tuak.

Minol tradisional itu bukan saja untuk sekedar dikonsumsi, tetapi juga sudah menjadi suatu kebanggaan dan kebersamaan. Dalam menyusun RUU, sepantasnya diperhatikan keberagaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline