Lihat ke Halaman Asli

Rudy W

dibuang sayang

Diundurnya Piala Thomas dan Uber Diapresiasi Achmad Budiharto

Diperbarui: 17 September 2020   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekjen PBSI Achmad Budiharto (akurat.co)


Mundurnya Indonesia dari perhelatan Piala Thomas dan Uber 2020 yang dijadwalkan digelar di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober, setidaknya menimbulkan kekecewaan di sebagian pecinta bulutangkis.

Mereka ingin melihat kiprah Kevin Sanjaya dkk beraksi.

Memang dapat dipahami, keputusan yang diambil pada 11 September itu adalah demi keselamatan dan kesehatan para pemain dan ofisial.

Keputusan yang mengejutkan, pasalnya Indonesia adalah pemegang rekor terbanyak peraih Piala Thomas ini, yaitu 13 kali. Lebih banyak tiga kali dari Cina, dan delapan kali dari Malaysia.

Media terkemuka Perancis, France 24 menyoroti keputusan mengejutkan tersebut. Pasalnya selain pemenang 13 Piala Thomas, tanpa kehadiran Indonesia di Aarhus, perhelatan ini akan terasa tidak berimbang.

Media itu menyebutkan Indonesia yang menjadi unggulan pertama di Piala Thomas, karena memiliki tiga ganda kuat masing-masing Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (1), Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan (2), dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (6), dan tunggal Anthony Sinisuka Ginting (6) dan Jonatan Christie (7).

France 24 menyebutkan para penonton ingin melihat aksi Kevin dkk.

Sebelumnya ada enam negara yang mundur yaitu Australia, Taiwan, Korea Selatan, Hongkong, Thailand, dan Singapura.

Melihat Indonesia mundur, Cina dan Jepang juga sudah siap-siap mundur, tidak sreg tanpa Indonesia.

Lagi pula, Denmark merupakan salah satu dari 59 negara yang melarang kedatangan Warga Negara Indonesia terkait pandemi Covid-19.

BWF mau menggelar di tengah Covid-19?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline