Lihat ke Halaman Asli

Rudy W

dibuang sayang

Soal PSBB Jakarta, Ini Saran Ridwan Kamil kepada Anies Baswedan

Diperbarui: 12 September 2020   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ridwan Kamil (bandung.kompas.com)


Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) kembali mulai Senin, 14 September 2020 ditanggapi dengan hujan kritik. Namun ada juga yang menyetujui.

Yang setuju tentu mereka maklum akan kondisi Jakarta yang kurve kasusnya semakin memprihatinkan paska diberlakukannya masa transisi PSBB. Angka kasusnya kini mencapai rata-rata 800-1000 per hari.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sangat mencemaskan rumah sakit di wilayahnya tidak bisa lagi menampung pasien Covid-19. Hingga saat ini, rumah sakit di Jakarta sudah mencapai kapasitas 77 persen.

Kendati DKI sudah menambah lagi sekitar 4.800 tempat tidur untuk pasien Covid-19, akan tetapi menurut Anies Baswedan hal tersebut akan "habis" hanya sampai pertengahan Oktober mendatang saja.

Di lain sisi, Anies juga kebingungan tentang lahan pemakaman bagi mereka yang meninggal karena Covid-19, semakin hari semakin menipis ketersediannya.

Jika dibiarkan terus, apa jadinya nanti dengan Jakarta?

Maka dengan langkah berani, mantan Mendikbud itu memutuskan untuk menarik rem darurat, memberlakukan lagi PSBB mulai Senin, 14 Maret 2020.

Mereka yang menentang kebijakan ini tentunya mereka dirugikan baik dalam perekonomian atau pun dalam hal kebebasan. Sesudah hati mereka sedikit berbunga-bunga setelah dinyatakannya era new normal lalu.

Seperti hujatan yang datang dari Wakil Ketua Partai Gerindra, Arief Poyuono, yang mengatakan jika Anies Baswedan menarik rem darurat tanpa seijin dari Bapak Presiden Jokowi terlebih dahulu.

Atau pun dari para pengusaha. Para pengusaha mengatakan keputusan Anies tersebut bakal menggerus pendapatan mereka, bahkan mereka mengatakan bakal banyak karyawan yang di PHK karena tidak ada pekerjaan lagi.

"Baru jalan, koq sekarang ditutup lagi?" Kata Stefanus Ridwan, Ketua Umum APPBI (Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline