Lihat ke Halaman Asli

Rudy W

dibuang sayang

MU "Raja Penalti" Mengubur Mimpinya Menjadi Raja Eropa

Diperbarui: 17 Agustus 2020   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MU vs Sevilla (manchesterevening news.com)


Sebelum terjun ke medan laga babak semifinal Piala Eropa yang digelar di RheinEnergie Stadion, Senin (17/8/2020) dinihari WIB. Kedua tim, baik Manchester United maupun Sevilla mempunyai latar belakang yang berbeda.

Pertemuan antara MU melawan Sevilla merupakan  pertemuan antara juara Piala Eropa 2016/17 dengan "Real Madrid"nya Eropa.

Dikatakan demikian, karena MU adalah juara kompetisi ini musim 2016/17 sedangkan Sevilla adalah langganan/paling banyak mengoleksi trofi ini.

Jika Real Madrid adalah pemegang rekor Liga Champions (13 kali), sedangkan Sevilla adalah pemegang rekor Piala Eropa (5 kali).

MU pantas disebut sebagai "Raja Penalti" karena tim inilah yang tercatat paling banyak mendapatkan hadiah dua belas pas.

Bahkan tim yang berjuluk Setan Merah itu melaju ke empat besar ini setelah mengalahkan FC Copenhagen dengan skor 1-0 lewat titik putih yang dieksekusi oleh Bruno Fernandes.

Sebagai tim yang lebih besar namanya ketimbang lawannya, pantaslah jika mereka menargetkan kemenangan melawan lawannya. Dari 22 pertandingan di pentas benua biru mereka cuma menderita satu saja kekalahan.

Namun demikian, Sevilla juga bukan lawan yang dapat diremehkan begitu saja. Klub La Liga selalu bisa mencapai partai puncak jika mereka sudah bertengger di semifinal.

Sevilla bahkan pernah menyingkirkan Setan Merah di 16 besar Liga Champions musim 2016/17 dengan skor agregat 2-1.

Namun apa realitanya?

Ternyata Setan Merah kudu mengubur mimpinya untuk menjadi raja Eropa, namun mereka benar-benar menjadi "Raja Penalti".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline