Pada pekan terakhir Mei lalu Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sempat dibuat kecolongan, karena terpidana Siti Fadilah Supari, mantan Menteri Kesehatan era SBY, kedapatan mengadakan wawancara bersama Deddy Corbuzier yang disiarkan lewat YouTube.
Insiden tersebut sempat menjadi Google Trending, dan telah disaksikan lebih dari 4,5 juta orang dan lebih dari 267.000 like sejak tayang pada 21 Mei lalu.
Deddy Corbuzier menganggap Siti Fadilah sebagai pahlawan flu burung, menurutnya wanita yang kini berusia 70 tahun itu satu-satunya orang yang menghapuskan wabah saat itu.
"Saya mati buat bangsa, saya yang menghentikan wabah, tapi kini saya dipenjara," kata Siti kepada Deddy.
Pada akhir wawancara Deddy mengaku menangis mendengar keluhan ahli jantung yang juga dosen itu.
Amerika Serikat dan WHO sempat mengkritik Siti soal buku yang ditulis wanita yang selama 25 tahun bekerja Rumah Sakit Jantung Harapan Kita itu, dalam bukunya "Saatnya Dunia Berubah. Tangan Tuhan di Balik Flu Burung" Siti menuding Amerika dan WHO menggunakan virus flu burung untuk membuat senjata biologis.
Siti sempat blak-blakan kalau Bill Gates sebagai penyebar Virus Covid-19 yang sekarang ini.
"Bukannya mencurigai....," Jawab Siri, ketika ditanyai Deddy Corbuzier, "Apakah dengan demikian, ibu mencurigai dia (Bill Gates)?".
Secara blak-blakan, Siti sepertinya menaruh kecurigaan kepada Bill Gates. Bill Gates bukan berasal dari kedokteran, melainkan dia seorang pengusaha.
Mengapa Bill Gates meramalkan bakal adanya pandemi serta seluruh dunia membutuhkan vaksin?
Pada waktu itu Ditjen PAS mengatakan prosesi wawancara tersebut tidak sah dan menyalahi aturan karena tidak ada ijin dari Ditjen PAS.