Lihat ke Halaman Asli

Rudy W

dibuang sayang

Bersitegang, Cina Siap Boikot Australia jika Lakukan Penyelidikan Internasional

Diperbarui: 28 April 2020   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duta Besar Cina untuk Australia, Cheng Jingye (theaustralian.com.au)

Menyusul Amerika Serikat, Australia kini bergabung untuk menyerukan diadakannya penyelidikan internasional bagaimana sebenarnya awal mula virus yang sudah menewaskan lebih 200.000 orang itu bertransformasi.

Berdasarkan pendapat luas, virus korona yang sudah menular ke 3 juta orang itu berasal dari sebuah pasar hewan di Wuhan, Cina.

Namun Amerika Serikat membuka kemungkinan kalau virus itu berasal dari laboratorium milik WIV (Wuhan Institute of Virology).

Dalam penelitiannya, mungkin saja virus itu terlepas atau sengaja dilepas, sehingga ditemukan di pasar "basah" Wuhan yang letaknya hanya beberapa mil dari laboratorium itu.

Persengketaan berawal dari pernyataan Donald Trump yang mempertanyakan transparansi negeri Tirai Bambu itu soal korona.

"Cina harus berterus terang dan terbuka mengenai hal ini" kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison sudah menghubungi Presiden Perancis Emmanuel Macron Dan Kanselir Jerman Angela Merkel lewat telepon untuk mencari dukungan diadakannya penyelidikan yang independen secara internasional mengenai virus korona, terutama tentang asal-usulnya.

Berhubung niat Australia itu, Cina mengatakan tindakan itu akan mengakibatkan Cina memboikot produk-produk anggur, daging sapi dari Australia. Juga ajang tur balap sepeda Down Under

Juga pengiriman pelajar.

Patut diketahui, pelajar dari Cina merupakan yang terbesar di negeri Kangguru itu. Dan bahkan para pelajar itu merupakan industri terbesar ketiga di Australia.

Lebih dari 1 juta mahasiswa dan turis berkunjung ke negeri Kangguru dan Australia meraih 119 miliar dolar AS devisa. Dan Cina adalah mitra dagang terbesar Australia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline