Dilansir dari berbagai sumber terpercaya, anjing termasuk dalam salah satu dari 5 hewan yang memiliki penciuman yang sangat tajam.
Hewan-hewan yang mempunyai kelebihan tersebut dapat dimanfaatkan manusia dalam banyak hal. Untuk melacak narkoba, mendiagnosis suatu penyakit, membantu keamanan di tempat-tempat umum, berburu, sampai kepada memilih makanan yang mereka sukai.
Sebuah hasil penelitian yang ditulis di sciencetlinks.com mengungkapkan bahkan indera penciuman manusia kalah banyak dari indera penciuman seekor anjing. Kalau manusia mempunyai sekitar 6 juta reseptor di indera penciumannya, sedangkan seekor anjing mempunyai sekitar 300 juta reseptor di indera penciumannya.
Suatu perbandingan yang sangat jauh antara indera penciuman seorang manusia dengan indera penciuman seekor anjing.
Berkaitan dengan upaya membantu serta mempermudah penanganan wabah Covid-19 yang kini sedang pandemi, James Logan, Kepala Departemen Pengendalian Penyakit dari LSHTM mengatakan seekor hewan anjing dapat dilatih untuk membantu dengan cara mengendus bau virus korona dari orang yang tanpa gejala (OTG).
James Logan yakin seekor anjing dapat mempelajari serta mendeteksi bau penyakit Covid-19.
"Seperti diketahui, suatu penyakit itu mempunyai bau tertentu, seperti misalnya penyakit influenza," kata Logan kepada New York Post.
Dari berbagai studi dan sudah terbukti pula diketemukan anjing ternyata dapat mendeteksi berbagai kondisi penyakit yang diidap seorang manusia, seperti kanker, diabetes, atau malaria.
LSHTM (London School of Hygiene Tropical Medicine) kini sedang mempersiapkan untuk melatih anjing-anjing secara intensif. Jika berhasil, maka hewan ini resmi dinyatakan dapat membantu kita dalam mendeteksi apakah seseorang ada virus korona di tubuhnya, melalui indera penciumannya.
Logan juga menyatakan, sebelumnya anjing sudah terbukti bisa mendeteksi penyakit infeksi malaria yang diidap manusia dengan akurasi yang sangat tinggi. "Bahkan tingkat akurasinya melebihi standar WHO," tutur Logan.
Hewan lainnya.