Ketika saya belum ke Jakarta, di Jawa Barat, saya menghabiskan keseharian di sebuah kota di daerah Sunda.
Orang-orang Islam ketat memegang tradisi melakukan ziarah kubur pada satu atau dua hari menjelang tibanya bulan Ramadhan 1 Syawal.
Tradisi ini dimaksudkan mereka meminta restu dari orang tua mereka atau para leluhur yang sudah tiada, agar mereka mendapat restu serta kekuatan untuk menjalankan ibadah puasa yang akan dijalani keesokan harinya selama satu bulan penuh.
Ustad Abdul Somad pernah menjelaskan bagaimana hukumnya tentang tradisi itu?
Menurut Abdul Somad, Nabi Muhammad sempat melarang umatnya untuk melakukan hal tersebut, namun sekarang diperbolehkan.
Menurut tulisan yang sempat saya baca, ziarah kubur dapat dilakukan kapan saja, seperti yang biasa dilakukan menjelang Ramadhan atau usai melakukan sholat Ied. Namun ziarah kubur di bulan Sya'ban menjelang Ramadhan memiliki nilai keutamaan yang istimewa.
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam karena bulan ini adalah bulan suci, bulan penuh Rahmat dan ampunan. Umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan amalan.
Salah satu amalan Sunnah itu adalah Ziarah Kubur.
Sedangkan tiga amalan lainnya di bulan yang mulia ini adalah saling memaafkan dan silaturahmi agar memasuki bulan suci ini umat Islam penuh kekhusukan, keikhlasan, dan bersih jiwanya.
Amalan lainnya adalah membaca Al Qur'an dan memperbanyak sedekah. Dan dalam memasuki bulan Ramadhan ini umat Islam dapat menata diri dan menyambutnya dengan penuh sukacita.
Kini, bulan Ramadhan 1441 Hijriyah tinggal beberapa hari lagi. Seiring sedang mewabahnya virus korona di Indonesia, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi meminta masyarakat untuk tidak melakukan ziarah kubur.