Tidak mau ambil resiko, PBSI memutuskan untuk membatalkan keikutsertaannya pada China Masters 2020. Rencananya turnamen BWF berkategori Super 100 itu bakal digelar pada 25 Pebruari hingga 1 Maret 2020.
Berjangkitnya virus misterius menjadi penyebabnya.
Menurut rencana, Indonesia akan mengirimkan 44 atletnya ke turnamen berhadiah total 90.000 USD ini.
Yang akan berpartisipasi antara lain ganda putri Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah, Tunggal putra Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, dan juara junior ganda campuran Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Keputusan pembatalan tersebut diambil oleh Susy Susanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.
"Kami juga mendapat kabar, atlet-atlet cabang olahraga lain yang sedang latihan di Cina menarik kembali," kata Susy.
Menurut Susy, kendati belum ada travel warning dari pemerintah, tapi Susy tidak mau kecolongan akan keamanan atlet-atlet mudanya. Cari aman saja.
Menurut peraih medali emas Olimpiade Barcelona itu, PBSI sudah melaporkan pembatalan itu kepada BWF (Badminton World Federation). Selain itu PBSI juga sudah menghubungi pihak panitia turnamen dengan memberikan penjelasan.
Sedangkan ke Kejuaraan Asia yang bakal dihelat April nanti, Susy juga mengungkapkan kemungkinan untuk membatalkannya juga. Apalagi Kejuaraan Asia itu digelar di Wuhan, pusat penyebaran virus korona.
Apa pun yang terjadi, keamanan lebih baik dari segalanya. Seperti diketahui Kejuaraan Asia tersebut merupakan turnamen BWF terakhir yang memperhitungkan poin Olimpiade.
Akan tetapi para pemain dan official Indonesia tidak membatalkan rencananya ke Manila, Filipina untuk mengikuti Kejuaraan Beregu Asia.