Derita Timnas Indonesia semakin bertambah. Setelah babak belur di lima laga yang sudah dijalani di kualifikasi Piala Dunia 2020 Grup G, Indonesia juga dijatuhi denda tambahan berupa larangan tanpa penonton ketika menjamu Uni Emirat Arab pada 31 Maret 2020 nanti, serta denda berupa uang sebesar Rp 2,85 miliar (200 franc).
Hal tersebut dikarenakan, para pemain Indonesia mengulur-ulur waktu kick off saat akan bertanding melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada 19 Nopember 2019 lalu. Selain itu, para suporter Indonesia juga dinilai melakukan pengrusakan, melemparkan benda-benda berbahaya, dan menyalakan kembang api.
Sebelumnya PSSI juga pernah dijatuhi denda oleh FIFA berupa uang sebesar Rp 643 juta (45 franc) karena para bobotoh Indonesia melakukan tindakan pelemparan kepada suporter Malaysia di tribun Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, ketika Indonesia menjamu Malaysia pada 5 September 2019 lalu.
Mau tidak mau, PSSI harus merogoh kocek Rp 3,5 miliar (245 franc) untuk membayar denda uang.
Indonesia merupakan negara terburuk di di Grup G kualifikasi Piala Dunia 2020, dari lima laga yang sudah dimainkan ke semuanya berakhir dengan kekalahan. Timnas Indonesia menjadi juru kunci, defisit 13 gol (hanya memasukkan 3 gol dan kemasukan 16 gol).
Melawan Malaysia 0-2, 2-3.
Melawan Vietnam 1-3.
Melawan Uni Emirat Arab 0-5.
Melawan Thailand 0-3.
Hal tersebut menjadikan Simon McMenemy dipecat dari kursi kepelatihannya. Indonesia sendiri sudah mendapatkan pengganti McMenemy, yaitu Shin Tae-yong asal Korea Selatan.
Di tangan mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu diharapkan persepakbolaan Indonesia mengalami perubahan positif. Di kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia tinggal menyisakan tiga laga lagi.