Para ahli tidur merekomendasikan durasi tidur yang baik dan dianjurkan adalah 7-8 jam sehari untuk orang dewasa, dan 8-10 jam sehari untuk remaja dan anak-anak.
Kurang atau lebih dari itu, akan menimbulkan berbagai efek buruk bagi kesehatan tubuh.
Selain berdampak kepada kurangnya konsentrasi, yang rentan menyebabkan kecelakaan lalulintas ketika berkendara, efek yang lebih buruk lagi akan muncul jika Anda kurang tidur.
Dampak-dampak yang bakal terjadi tersebut antara lain: mempercepat penuaan dini, menurunkan daya ingat, menurunkan performa seks, gampang sakit dan sulit sembuh, serta menimbulkan berbagai penyakit serius.
Dalam rangka memperingati Hari Tidur Sedunia yang jatuh setiap 13 Maret, pada 2019, The Global Pursuit of Better Sleep Health dari Royal Phillips menerbitkan laporan hasil survei global tahunan.
Di sana dinyatakan orang kini tidur hanya 6,3 jam sehari pada hari kerja dan 6,6 jam pada akhir pekan.
Yang mana hal tersebut tentu kurang dari yang disarankan, yaitu 8 jam, buat orang dewasa.
Berbagai aktivitas memaksa orang dewasa tidur kurang dari yang dianjurkan, kendati kesadaran pada waktu tidur yang cukup untuk kesehatan semakin meningkat pada mereka.
Survei ini melibatkan 11.000 orang dewasa dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Singapura, Belanda, Jepang, India, Jerman, Perancis, Cina, Kanada, Brasil, dan Australia.
Sebanyak 44 persen dari mereka mengatakan bahwa mereka mengalami tidur yang buruk selama 5 tahun terakhir, sedangkan 66 persennya mengatakan "tidak sama sekali" atau "agak" baik.
Stres atau tekanan adalah alasan bagi 50 persen mereka yang tinggal di kawasan Asia Pasifik yang menyebutkan mereka menghadapi masalah tidur.