Medio Juli ini ada perhelatan turnamen bulutangkis Indonesia Open yang bakal digelar pada 16- 21 Juli 2019 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Indonesia Open Tournament ini berhadiah total Rp 17 miliar. Kalender BWF menetapkan tiga perhelatan bulutangkis yang berkategori super 1000. Selain Indonesia Open, juga All England bulan Maret dan China Open bulan September 2019.
Indonesia Open 2019 diikuti oleh sekitar 237 pebulutangkis dari 20 negara. PBSI mematok target pada turnamen yang dijuluki Blibli Indonesia Open 2019 sama dengan tahun lalu. Pada saat itu merah putih merebut dua gelar dari Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Para pemain merah putih diharapkan bermain maksimal, karena Indonesia Open diperhitungkan poin Olimpiade Tokyo 2020.
Sektor tunggal putri yang paling disorot untuk masa depan, karena di sektor inilah titik lemah.
Kepala Bidang Pembinaan PBSI Susy Susanti meminta Gregoria Mariska dkk membuat kejutan. Ayo kalahkan pemain-pemain unggulan!
Gregoria saat ini berada di peringkat 13 dunia, sementara Fitriani yang juga terjun berada di peringkat 29.
Susy realistis sektor tunggal putri masih dalam proses pembelajaran, mustahil diciptakan dalam waktu singkat, mengingat Indonesia Open level 1000 yang diikuti para pemain terbaik dunia.
"Yang penting taklukkan dulu pemain unggulan,"
Tugas PBSI sekarang menaikkan ranking pemain, yang berdampak pada naiknya prestasi. "Meski sekarang ada Rionny Mainaky, semuanya tidak mungkin instan dalam waktu singkat,"
Pada babak pertama, Gregoria akan bertarung melawan Pornpawee Chochuwong, sedangkan Fitriani langsung berhadapan dengan unggulan kedua dari Cina, Chen Yufei.