Lihat ke Halaman Asli

Rudy W

dibuang sayang

Destry Damayanti, Ekonom Cerdas Deputi Gubernur BI

Diperbarui: 13 Juli 2019   06:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Destry Damayanti, adaptif dan inovatif (emitennews.com)

Sembilan fraksi yang hadir dalam Rapat Paripurna tertutup pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia mengiyakan dan terjalin satu suara untuk memilih Destry Damayanti sebagai Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia.

Dengan kesepakatan semua fraksi secara aklamasi, maka Destry bakal menggantikan deputi Gubernur lama Mirza Adityaswara yang akan berakhir tugasnya di bulan Juli 2019.

Ketua Komisi IX DPR RI Melchias Markus Mekeng usai rapat yang digelar pada Kamis (12/7/2019) mengatakan semua fraksi sepakat memilih wanita berusia 55 tahun tersebut sebagai satu-satunya calon yang ada.

Sebelum memangku jabatannya yang sekarang, yakni anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pada tahun 2015 ia menjadi Ketua Pansel Pimpinan KPK. Selang dengan jabatannya yang sekarang, ia memegang jabatan sebagai Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk.

Pada tahun 2017, ibu dari tiga orang anak ini sempat diangkat dan ditawari menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Mandiri lewat Rapat Pemegang Saham (RUPS). Akan tetapi Destry menolak keputusan RUPS. Oleh berbagai pihak, penolakan itu dikaitkan karena Ketua Bidang Pembiayaan Ikatan Sarjana Ekonomi (ISEI) ini digadang-gadang sudah di "booking" oleh Jokowi dan Menkeu Sri Mulyani untuk diangkat sebagai Deputi Senior BI.

Destry pada uji kelayakan dan kepatuhan di Komisi IX DPR pada Senin (1/7/2019) lalu mengemukakan visinya sebagai deputi Gubernur BI. Adaptif dan inovatif. Cepat menyesuaikan diri dengan kondisi dunia yang cepat berubah. Papar Destry tentang tugasnya kelak di Bank Indonesia.

Wanita kelahiran Jakarta, 16 Desember 1963 ini mengemukakan lima taktik yang bakal dilakukan sebagai deputi Gubernur BI, yaitu sinergi dengan lembaga dan kementerian, mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, mengembangkan sistem pembayaran, serta pendalaman sektor keuangan.

Sudah hampir dipastikan, Destry akan mendapatkan persetujuan dari seluruh anggota DPR, sesuai aklamasi komisi IX, Kamis (12/7/2019) tersebut.

Ekonom profesional negeri kita ini lulus dari Universitas Indonesia pada 1989, jurusan ekonomi dan konsentrasi uang dan Bank.

Pada tahun 1989 itu juga ia diangkat sebagai asisten peneliti di Harvard Institute for International Development kurun waktu delapan bulan.

Lantas kurun Agustus 1989 hingga Agustus 1990 ia kini menjadi peneliti di Institut Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline