Lihat ke Halaman Asli

Rudy W

dibuang sayang

Poyuono Mengajak Pendukung Prabowo Menolak Pajak

Diperbarui: 17 Mei 2019   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

piah.com

Arief Poyuono bikin berita lagi. Minggu lalu, terjadi perang kata-kata antara Arief Poyuono dengan Partai Demokrat.

Arief Poyuono mengatakan Demokrat jangan mencla mencle, cepat saja hengkang dari Koalisi Prabowo. "Mau mundur saja kayak undur-undur", kata Wakil Ketum Gerindra itu.

Kebencian Arief Poyuono tidak berhenti sampai disitu saja. 

"Apa yang dikatakan Poyuono itu ngaco," kata jubir TKN Ace Hasan Syadzily, Rabu (15/5/2019). Ace mengatakan itu sebagai tanggapan Arief yang mengajak pendukung Prabowo agar tidak mengakui pemerintahan hasil Pemilu 2019. 

Bukan itu saja, Arief juga menyerukan massa pendukung 02 untuk menolak membayar pajak.

"Yang jelas, negara lain juga tidak akan mengakui hasil Pilpres 2019," kata Arief, Rabu (15/5/2019).

"Massa yang sudah memilih 02 tidak usah mengakui pemerintahan hasil Pemilu 2019. Hal tersebut antara lain bisa diwujudkan dengan tidak usah membayar pajak," ujar Poyuono.

Poyuono mencontoh Megawati Soekarnoputri yang melawan rezim Soeharto sama seperti situasi sekarang ini. Anggota DPR RI dan koalisi tidak usah ikut membentuk DPR RI 2019-2024, itu juga salah satu cara tidak mengakui pemerintahan.

Menurutnya, hasil Pilpres 2019 tidak mempunyai legitimasi. Oleh karenanya dia menghimbau masyarakat agar diam saja, jangan mengkritik kepada pemerintahan yang inkonstitusional. "Itu penting supaya sistem demokrasi adil, bersih, dan jujur," kata Poyuono.

Oleh karenanya, Poyuono mengajak masyarakat untuk memboikot pemerintah hasil Pilpres 2019.

Ace memandang pernyataan Poyuono yang mengajak masyarakat tidak mengakui pemerintahan hasil Pilpres 2019 sebagai sesuatu yang sangat disesalkan karena hal tersebut sudah melabrak prinsip demokrasi. "Prinsip demokrasi itu kan, siap menang siap kalah,"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline