Negara dan rakyat Thailand mencatat sejarah yang luar biasa pada Sabtu (4/5/2019). Soalnya, pada saat itu, mereka resmi menobatkan Maha Vajiralongkorn sebagai raja baru negara gajah perang ini.
Vajiralongkorn (66) sudah menjalankan tugas sebagai raja dan pemerintah Thailand semenjak wafatnya raja Bhumibol Adulyadej (88), ayahanda dari Vajiralongkorn, dua tahun lalu.
Dalam seremoni di Istana Agung, Bangkok, Sabtu (4/5/2019), pada intinya Vajiralongkorn menghimbau persatuan nasional.
Sementara itu, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha memberikan sambutan yang berisi ucapan terimakasih kepada Raja Vajiralongkorn. Prayuth sendiri berkeinginan untuk tetap menjabat Perdana Menteri seusai pemilu pada 24 Maret 2019 lalu, yang hasil resminya akan diumumkan setelah seremoni penobatan.
Dalam satu dekade terakhir sebelum ini, Thailand berada dalam situasi ketegangan politik, termasuk di dalamnya kudeta militer pada tahun 2014. Pemilu dua bulan terakhir juga telah terjadi sengketa.
Dalam pidatonya, Vajiralongkorn menyatakan bahwa ia harus meneruskan warisan kerajaan dan memerintah dengan keadilan untuk kebahagiaan rakyat.
Raja Maha Vajiralongkorn juga didampingi Ratu Suthida yang tiga hari menjelang pelantikan diangkat sekaligus sebagai kepala pengawal pribadi raja.
Suthida merupakan mantan pramugari maskapai penerbangan Thai Airways.
Vajiralongkorn yang dijuluki Rama X adalah raja ke 10 dari Dinasti Chakri.
Vajiralongkorn memasang sendiri mahkota kerajaan di kepalanya.
"Mahkota Kemenangan Agung" yang digunakan sejak 1782 itu memiliki berat 7,3 kg dan tinggi 66 sentimeter berlapis emas.