Lihat ke Halaman Asli

Rudy W

dibuang sayang

Hoaks Itu Lelucon atau Politis?

Diperbarui: 25 April 2019   06:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

images.kontan.co.id

Selama masa kampanye yang start pada 20 September 2018, rasanya sulit untuk mencegah timbulnya hoax atau berita bohong yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu 2019.

Tak sedikit hoax atau berita bohong di Tahun Politik ini menarik perhatian dari media internasional.

Hoax adalah keterangan palsu atau prank yang dibuat dengan olok-olok, kenakalan, main-main, memperdaya, menipu. Yang mana berita bohong itu direkayasa dengan tujuan sebagai lelucon atau bisa juga serius dan bersifat politis.

Di negeri kita, hoax sudah menjadi tren sejak lima tahun belakangan. Biasanya orang membuat hoax di media sosial.

Dan dalam kaitan dengan Pilpres 2019, media Perancis, AFP (Agence French Press) memuat dan mencatat beberapa hoax yang sempat muncul dalam proses yang terkait pelaksanaan Pilpres. Hoax-hoax tersebut adalah sebagai berikut:

1. 02 unggul di luar negeri

Seorang bernama Arya Chandra menulis di Facebook tertanggal 10 April 2019 bahwa Paslon 02 mengungguli Paslon 01. Disebutkan dari 11 negara, Jokowi Ma'ruf cuma menang di dua negara.

Jelas ini hoax, Anda lihat perhitungan suara untuk pemilu luar negeri baru dikalkulasi pada 17 April 2019.

2. Media asing menyebut Prabowo menang

Instagram rakyat.cerdas45_ meng-upload sebuah video dimana seorang penyiar berita asing menyebutkan dalam bahasa Inggris "Prabowo Subianto kemungkinan menjadi Presiden Indonesia".

Kata-kata dalam bahasa Inggris itu diterjemahkan dengan asal-asalan seolah Prabowo menang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline