Lihat ke Halaman Asli

Rudy W

dibuang sayang

LSI pun Diteror di Tahun Politik

Diperbarui: 21 April 2019   06:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

asumsi.co

Salah satu pesan di HP Yunarto isinya adalah caci maki kepada Yunarto dengan kata-kata yang kasar.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan bahwa dirinya sudah memblokir lebih dari 100 nomor telepon dalam dua hari, karena berisi ancaman dan teror karena dirinya sudah berbuat curang.

Menurut Yunarto, bukan sekarang saja ia menerima pesan dan telepon yang meneror dirinya, sebelum 17 April 2019 pun ia sudah menerima dan sudah melaporkan teror tersebut ke Bareskrim Polri.

Menurut Yunarto, nomor telepon dirinya dan pesan bohong yang mengatasnamakan dirinya tersebar ke berbagai media sosial sebelum hari pencoblosan. Tapi lebih ramai lagi sesudah dimulai quick count, nomor telepon Yunarto dan pesan palsu tersebar luas ke WhatsApp, Facebook, dan Instagram.

Sebelum berbuat lebih banyak, melapor ke polisi, Yunarto mengatakan bahwa ini merupakan aksi dari para provokator.

Karo Penmas Divisi Humas Brigjen Dedi Prasetyo mendesak Yunarto agar melapor kasus agar privasinya tidak terganggu.

Menurut Dedi, laporan dari Yunarto bakal membantu polri dalam proses penyelidikan

Sementara di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (20/4/2019), Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat, Kombespol Trunojoyo Wisnu Andiko mengatakan bahwa patroli siber sedang dan akan terus digiatkan. Mabes Polri mensinyalir bahwa konten provokatif mengalami peningkatan menjadi 40 persen sesudah hasil quick count diumumkan.

Dalam upaya mengamankan, Polri sudah bekerjasama dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) dan Kemenkominfo untuk melacak aksi provokatif.

Trunojoyo menghimbau masyarakat agar tetap tenang sembari menunggu hasil resmi dari KPU. Hingga Sabtu (20/9/2019) pasangan Jokowi unggul sekitar 55 persen berbanding pasangan Prabowo 45 persen dari semua TPS yang sudah masuk.

Selain Yunarto, Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA juga mendapat cacian. Caci maki ini datang dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) atas produk quick count yang dibuat oleh Denny JA.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline