"Tak peduli main kandang atau tandang, Ajax selalu bermain impresif dan menyerang, itu sebabnya kami harus menghormati mereka," kata pelatih Juventus Massimiliano Allegri jelang bentrok.
Permainan total football khas Belanda yang tren di era 1970-an sangat merepotkan Manchester United di tahun 2017 dimana saat itu MU dilatih Jose Mourinho, walau akhirnya MU memenangi laga final Liga Eropa 2017.
Ajax yang miskin pengalaman di Liga Champions, pekan lalu menahan imbang 1-1 Juventus leg pertama di Johan Cruyff Arena (Kamis, 11/4/2019).
Juventus kala itu boleh dibilang "hoki" lewat gol yang diciptakan Cristiano Ronaldo, karena "anak-anak dewa" terus menekan dan menyerang lini pertahanan Si Nyonya Tua.
Selain ada Cristiano Ronaldo, Juventus adalah salah satu tim tertua dan sarat pengalaman di Liga Champions.
Lima tim yang pernah dibela "raja Ronaldo" pernah mencicipi mengangkat trofi Liga Champions, yaitu Real Madrid dan Manchester United.
Cuma satu, yaitu Porto FC, ketika Ronaldo kala itu masih yunior.
125 gol yang diciptakan, membuat Ronaldo menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Champions. Ronaldo menjadi kunci ketika mencetak hattrick di leg kedua 16 besar Liga Champions. Padahal leg pertama Juventus kalah 0-2 dari Atletico Madrid.
Ronaldo juga yang memberikan modal tandang 1-0 di leg pertama lawan Ajax.
Di lain pihak, Ajax mengejutkan dunia persepakbolaan dengan mendepak juara bertahan Real Madrid di 16 besar.
Melihat sebentar ke laga terakhir yang dimainkan kedua tim, Juventus yang bermain tanpa Ronaldo karena disimpan menelan kekalahan 1-2 dari SPAL di Serie A, yang mana kekalahan itu menunda pesta Si Nyonya Tua.