Dinaungi bayang-bayang masalah yang sedang melanda persepakbolaan Indonesia, mulai dari masalah match fixing, dan diciduknya beberapa petinggi PSSI sebagai tersangka pengaturan skor, timnas U-22 Indonesia pun bertolak ke Kamboja untuk turut ambil bagian di turnamen Piala AFF U-22.
Di ajang ini Indonesia bergabung di Grup B bersama-sama dengan Myanmar, Malaysia, dan tuan rumah Kamboja.
Persiapan timnas U-22 Indonesia kurang meyakinkan, dalam laga ujicoba hanya tiga kali bermain seri. Bahkan, di dua laga awal Piala AFF U-22, Indonesia cuma bermain seri 1-1 melawan Myanmar, 2-2 dengan Malaysia. Indonesia pun agak resah.
Namun pada akhirnya, Indonesia pun mampu lolos ke babak semifinal setelah menundukkan tuan rumah Kamboja dengan skor 2-0. Kedua gol dicetak oleh Marinus Manewar.
Sebagai runner-up Grup B, Indonesia bentrok Vietnam di semifinal sebagai pemuncak dari Grup A. Vietnam yang bersama Thailand difavoritkan untuk juara di turnamen ini dikejutkan dengan gol tunggal yang diciptakan Luthfi Kamal. Indonesia pun melangkah ke final.
Grafik yang meningkat, di final Indonesia bertemu dengan "raja" Thailand.
Thailand sendiri ke final setelah mengalahkan Kamboja yang diakhiri dengan adu penalti 5-3.
Sebelum bentrok Thailand, pelatih Indra Sjafri mengatakan bahwa semoga laga terakhir itu menjadi gelar juara kedua di bawahnya.
Thailand sendiri meluncur ke final dengan catatan apik, mereka menang tiga kali dan satu seri, tanpa kebobolan.
Pelatih Thailand, Alexandra Gama merasa yakin akan membawa pulang gelar juara. Kendati Gama mengatakan bahwa Indonesia tidak gampang dan akan tampil habis-habisan.
Thailand merupakan trauma yang mengerikan buat Indonesia. Yang terakhir adalah ketika Indonesia dikalahkan 2-4 di Piala AFF senior 2018. Walaupun Indonesia sendiri juara timnas U-16 lewat drama adu penalti.