Dalam acara "Mata Najwa" pada hari Rabu (19/12/2018), Andi Darussalam menyebut-nyebut nama Maman Abdurahman yang diduga tersangkut kasus pengaturan skor dalam laga Piala AFF tahun 2010 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.
Pada leg pertama final kontra Malaysia itu Indonesia kalah 0-3 dari Malaysia. Pada saat itu, Maman Abdurahman melakukan blunder yang berbuah gol bagi Malaysia.
Akan tetapi Andi Darussalam mengatakan hal itu dengan tidak mempunyai bukti-bukti yang kuat.
Bek Persija Jakarta itu langsung memberikan klarifikasi atas tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa itu hanyalah sebuah kesalahan yang dibuat olehnya.
Bahkan Maman bersedia bekerjasama dengan pihak polri untuk menjernihkan kasus.
Akhir-akhir ini, kasus pengaturan skor yang terjadi di kompetisi Indonesia, cukup marak mencuat belakangan ini.
Dan yang paling aktual adalah soal match fixing di babak delapan besar Liga 2 2018.
Januar Herwanto, selaku Manajer Madura FC yang diperiksa Dittipidkor Bareskrim Polri selama lebih kurang empat jam pada Jum'at (21/12/2018) menjelaskan bahwa dirinya pernah ditawarkan sejumlah uang supaya timnya mengalah dari PSS Sleman di babak delapan besar Liga 2, oleh anggota exco PSSI, Hidayat.
Di laga tersebut, seorang pemain PSS Sleman sudah jelas terperangkap di posisi offside, tapi dibiarkan, lalu bek Madura FC, Choirul Rifan melakukan gol bunuh diri.
Januar juga sudah menyerahkan bukti rekaman suara percakapan telepon dengan Hidayat yang menawarkan uang kepada dirinya supaya Madura FC mengalah.
Kinerja Polri tidaklah main-main. Bukan saja kasus pengaturan skor yang terjadi belum lama ini, Bareskrim Polri bahkan juga akan mengusut kasus pengaturan skor tersebut yang telah lama. Polri telah mencanangkan akan menyelidiki kasus pengaturan skor antara tahun 2015 - 2017. Untuk itu Polri akan mengkaji dulu bukti-bukti lama.