Kita baru saja bangga, seperti hitungan hari Eko Yuli Irawan mendapat emas dan sekaligus membuat rekor dunia (3/11/2018) di cabang angkat besi dari Kejuaraan Dunia di Ashgabat, Turkmenistan. Kini kabar gembira lain datang dari cabang angkat berat, di mana lifter kita Sri Hartati meraih tiga medali emas dan membuat dua rekor dunia baru dari Kejuaraan Dunia Angkat Berat, tepatnya di 39th World Open Powerlifting Championship yang berlangsung di Halmstad, Swedia, 5-10 Nopember 2018.
Ketiga medali emas dan dua rekor dunia baru itu dipersembahkan oleh Sri Hartati (6/11/2018). Berlaga di kelas 57 kg Sri Hartati membuat rekor dunia baru dan sekalian emas di total angkatan 565 kg. Rekor dunia baru lain dan emas diperoleh Sri dari angkatan squat 225 kg. Medali emas ketiga diperoleh dari angkatan deadlift 190 kg. Medali perak juga diperoleh Sri dari angkatan bench press 190 kg.
Di total angkatan, wanita berusia 34 tahun ini lebih unggul dari lifter Rusia, Ryzhkova Anna, yang meraih medali perak dengan total 550 kg, dan medali perunggu milik Kharlysheva Victoria, juga dari Rusia, dengan total 525 kg.
Selain Sri, lifter Indonesia lainnya, Widari yang berlomba di kelas 47 kg juga mengantongi dua medali emas dan dua medali perak.
Walau berada di posisi kedua untuk total angkatan 476 kg, Widari juga memecahkan rekor dunia angkatan bench press dengan 141 kg.
Di angkatan deadlift, lifter asal Kalimantan Timur ini mengantongi medali emas dengan angkatan 175 kg dan di squat ia menempati posisi keempat dengan angkatan 160 kg.
Dengan raihan tersebut, secara negara Indonesia berada di urutan ketiga dengan 21 poin. Sementara Rusia berada di urutan pertama dengan 37 poin, dan Jepang di tempat kedua dengan 22 poin.
Adapun di Kejuaraan Dunia Angkat Berat ini Indonesia mengirimkan empat lifter, yaitu dua putra dan dua putri serta dua pelatih.
PB PABBSI selaku induk olahraga angkat berat dan angkat besi tentu merasa bangga dengan apa yang telah dicapai para lifter Indonesia dari kedua cabang olahraga itu. Seperti yang diungkapkan oleh oleh Ketua Umum PB PABBSI, Rosan P Roeslani. "Kami akan memberikan apresiasi," katanya.
Indonesia memang sudah berbicara banyak di kedua cabang angkat besi dan angkat berat tersebut.
Sebagai catatan, juara dunia yang disandang Sri Hartati dari Halmstad, Swedia 2018 itu bukanlah untuk pertama kalinya ia rasakan. Sebelumnya, Sri Hartati juga juara dunia di Polandia 2016, Luksemburg 2015, dan Norwegia 2013. Jadi Sri Hartati selama ini ia sudah menikmati empat kali juara dunia.