Pernikahan putri Presiden Joko Widodo meninggalkan cerita seputar kuliner khas Solo. Setelah dihidangkan di resepsi Kahiyang-Bobby, sate kere boleh jadi bakal kian legendaris sebagai salah satu ikon kuliner khas Solo. Jajanan ndeso itu sukses menggoyang lidah para tamu.
Tak sedikit tokoh dan pejabat negara yang memuji citarasanya. Belum lagi hidangan lainnya, seperti timlo, tengkleng, serabi, cabuk rambak, atau ledre, yang mungkin juga akan kian populer di panggung kuliner nusantara. Sekejap mereka naik kelas, apalagi ditambah publikasi media massa yang luas.
Pernikahan Kahiyang-Bobby memberi nasib pula pada yang lain. Telanjur punya waktu luang, rupanya tamu-tamu tokoh nasional takut mau menyiakan waktu untuk jelajah kuliner tradisional di seputaran Kota Solo. Beberapa kedai makanan tradisional pun kian terkenal karena tokoh-tokoh publik tersebut mengunggah foto di instagram masing-masing.
Mengintip akun instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, rupanya beserta istri sempat kulineran di warung Tahu Kupat & Telur Sido Mampir. Warung yang berada di dekat Masjid Sholihin, persisnya di Jl Gajah Mada No. 95, Punggawan, Banjarsari, ini cukup terkenal dengan nama Tahu Kupat Sholihin.
Begitu juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Bersama sang istri, Wagub Sandiaga tampak tersenyum saat mencicip sebuah menu tradisional di Rumah Makan Nyoto Roso 2 di Jalan M Yamin No. 90, daerah Kawatan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun mengunggah foto saat mbakmi bersama politisi dan sejumlah menteri. Di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, mantan Gubernur Banten Rano Karno, dan mantan Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Pada foto unggahannya, mereka tampak sedang nongkrong di depan Warung Bakmi Pak H Dul Waeung di Jl Ronggowarsito 55, Perempatan Kampung Baru, Solo.
Kampung halaman Presiden Joko Widodo itu sejak dulu memang terkenal sebagai kota kuliner. Banyak warung, kedai, depot, atau penjual makanan khas Solo yang puluhan tahun eksis sampai sekarang. Bahkan terkenal sampai ke belahan nusantara.
Mungkin juga karena itu, belum lama ini, Solo dan empat kota lain telah ditetapkan Menteri Pariwisata Arif Yahya sebagai kota Destinasi Wisata Kuliner Nasional. Meski belum diresmikan, penetapan lima kota kuliner nasional ini sedang diusahakan untuk bisa mendapatkan sertifikasi dari World Tourism Organization (UNWTO).
Solo sendiri rasanya memang layak memperoleh ketetapan itu. Berdasarkan enam kelayakan, yakni produk dan daya tarik utama, pengemasan produk dan event, kelayakan pelayanan, kelayakan lingkungan, kelayakan bisnis, semuanya baik adanya. Peran pemerintah daerahnya dalam pengembangan destinasi wisata kuliner pun demikian.
Oleh sebab itu, mungkin saja Pak Presiden juga sempat terbersit pikir bahwa ewuh mantu- nya bisa jadi kesempatan mengangkat kuliner khas kampung halamannya. Jokowi mencoba "merebut hati publik lewat perut". Tapi lepas dari itu, prosesi demi prosesi hajatan mantu Jokowi memang kental pengenalan potensi tradisi maupun nilai budaya daerah yang selama ini mulai banyak ditinggalkan.
SATE KERE